Desak Reformasi di Lebanon, Emmanuel Macron Kembali ke Beirut

Kamis, 27 Agustus 2020 11:14 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron memberi gestur salam ketika ia tiba di lokasi ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon 6 Agustus 2020. [Thibault Camus / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali ke lokasi ledakan di Beirut untuk mendesak reformasi dan rekonstruksi di Lebanon. Adapun ia diagendakan tiba di Lebanon pada Senin pekan depan.

Dikutip dari Arab News, Kamis, 27 Agustus 2020, Macron akan mengawali kunjungannya di Beirut dengan mengikuti rapat bersama pemerintahan setempat. Rapat tersebut akan fokus membahas rencana rekonstruksi lokasi ledakan di Beirut serta masalah politik di Lebanon yang warganya mendesak pembentukan pemerintahan baru.

Diberitakan sebelumnya, warga Lebanon menggelar unjuk rasa tak lama setelah ledakan di Beirut terjadi. Mereka menyalahkan ledakan tersebut ke pemerintah, merasa mereka bekerja dengan tidak becus. Hal itu termasuk dalam hal penyimpanan bahan peledak di gudang Pelabuhan Beirut yang menjadi sumber ledakan.

Macron, sejak awal, sangat mendukung keinginan reformasi tersebut. Ketika berkunjung ke Beirut pada 6 Agustus lalu, ia menegaskan bahwa Lebanon membutuhkan reformasi politik dan bantuan finansial. Hal itu mengingat Lebanon sudah bertahun-tahun dipimpin oleh dinasti politik yang sama.

"Ini adalah saat yang tepat bagi Pemerintah Lebanon untuk bertanggung jawab, membangun kesepakatan baru dengan warga-warganya," ujar Emmanuel Macron di Beirut pada 6 Agustus lalu.

Sayangnya, walau Macron dan warga Lebanon sudah mendukung reformasi politik, respon dari pemerintah tak kunjung muncul. Bahkan, dikutip dari Arab News, belum ada tanda-tanda reformasi politik akan terjadi. Padahal, Prancis sudah mengancam tidak akan memberikan bantuan finansial apabila tidak ada reformasi politik.

"Kami menginginkan Pemerintah Lebanon untuk mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan agar bisa melakukan reformasi. Semua itu tergantung pada niat Lebanon, bukan kami," ujar Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian.

ISTMAN MP | ARAB NEWS

News link: https://www.arabnews.com/node/1724916/middle-east

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

3 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

7 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

12 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

13 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

13 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

13 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

16 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya