Warga Belarus Panik Borong Dolar Seiring Demonstrasi Menolak Lukashenko

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 25 Agustus 2020 15:34 WIB

Ratusan massa oposisi melakukan memprotes terhadap hasil pemilihan presiden, di Minsk, Belarusia, 23 Agustus 2020. REUTERS/Vasily Fedosenko

TEMPO.CO, Minsk – Sejumlah kalangan perbankan mengatakan banyak bank di Belarus kehabisan mata uang asing seperti dolar karena melonjaknya permintaan masyarakat, yang ingin menjual mata uang negara itu yaitu rouble.

“Antrian menjadi hal yang umum di sejumlah pusat penukaran uang,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 24 Agustus 2020.

Salah satu penjual valuta asing mengatakan,”Terjadi kepanikan saat ini. Permintaan mata uang asing sangat tinggi sekarang.”

Demonstrasi menolak Presiden Alexander Lukashenko marak terjadi selama dua pekan terakhir terkait dugaan kecurangan pemilu pada 9 Agustus 2020. Lukashenko menolak mundur dan membawa senapan serbu di rumah dinasnya. Ini terjadi saat sekitar 200 ribu demonstran turun ke jalan pada Ahad kemarin untuk mendesaknya segera mundur.

Sumber di perbankan ini melanjutkan,”Satu-satunya bank yang punya stok mata uang asing adalah Raiffeisen Bank, yang aktif menjualnya pada pekan lalu. Tapi, pesawat terakhir yang membawa valutas asing tiba di Belarus pada Jumat pekan lalu. Bank kami dan bank lainnya ingin membeli mata uang asing tapi manajemen Raiffeisen mengatakan mereka kehabisan.”

Advertising
Advertising

Juru bicara Priorbank, yang merupakan anak perusahaan Raiffeisen di Minsk menolak berkomentar.

Seorang sumber di kalangan perbankan Belarus mengatakan bank mendapat permintaan dari sejumlah pelanggan untuk menarik US$2,5 juta atau sekitar Rp37 miliar. Namun, bank hanya memiliki stok US$100 ribu atau sekitar Rp1,5 miliar di dalam brankas.

Seorang sumber di bank Rusia mengatakan penarikan valuta asing harus dilakukan beberapa hari di depan. Dan itu tidak berarti permintaan pelanggan akan dipenuhi.

Mata uang Belarus, rouble, jatuh 1 persen terhadap euro dan dolar pada Senin. Jatuhnya nilai tukar mata uang Belarus ini membuat pembayaran utang senilai US$2,5 miliar atau sekitar Rp37 triliun pada akhir tahun bertambah mahal. Bank Dunia memperkirakan bank sentral Belarus memiliki cadangan devisa kurang dari tiga bulan untuk impor.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-belarus-election/belarus-arrests-opposition-figures-calls-in-nobel-laureate-after-mass-protests-idUSKBN25K1RH

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

23 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

4 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat, Dipengaruhi Putusan MK

5 hari lalu

Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat, Dipengaruhi Putusan MK

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini diprediksi bakal menguat. Masih dipengaruhi oleh sentimen putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya