Pemerintah Jerman Sebar Polisi dan Agen di Sekeliling Alexei Navalny

Selasa, 25 Agustus 2020 10:52 WIB

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny di Moskow, Russia, 11 Desember 2018. Alexei Navalny saat itu sedang melakukan perjalanan dari Siberia ke Moskow setelah melakukan perjalanan kerja ke kota Tomsk. Beberapa saat terbang, pesawat kemudian mendarat darurat di Siberia. Navalny kemudian dilarikan ke rumah sakit darurat nomor 1 di kota Omsk, Siberia. REUTERS/Maxim Shemetov

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jerman tidak terlena dengan kabar bahwa Alexei Navalny telah melewati kondisi kritis. Untuk memastikan tidak ada yang mencoba membunuhnya, Kanselir Jerman Angela Merkel telah menyebar agen intelijen dan kepolisian di sekitar kritikus asal Rusia tersebut untuk menjaganya.

Langkah tersebut menyusul temuan Rumah Sakit Charite Berlin bahwa telah ditemukan jejak zat berbahaya di tubuh Alexei Navalny. Hal itu, menurut juru bicara Merkel, Steffen Seibert, mengindikasikan bahwa memang ada pihak yang berniat meracuni Navalny dan sejauh ini dugaannya adalah Rusia.

"Ada beberapa kasus serupa di masa lalu yang melibatkan Rusia. Jadi, kami benar-benar serius menanggapi dugaan tersebut. Di sisi lain, sangat jelas bahwa langkah pengamanan harus diambil begitu Navalny tiba," ujar Steffen Seibert, pada hari Senin kemarin, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Selasa, 25 Agustus 2020.

Upaya pembunuhan terhadap sosok terkemuka Rusia dengan racun memang bukan hal baru. Dalam beberapa tahun, kasus serupa dengan Alexei Navalny banyak terjadi. Misalnya, di tahun 2018, agen ganda asal Inggris, Sergei Skripal, diracun dengan Novichok di mana tersangkanya adalah dua mantan agen dari lembaga intelijen Rusia, GRU.

Selain Sergei Skripal, ada juga kasus upaya pembunuhan terhadap Pyotr Verzilov. Pendiri Pussy Riot dan Mediazona itu, di tahun 2018, sempat diracun yang membuatnya kehilangan penglihatan, pendengaran, serta kaku. Sama seperti Alexei Navalny, ia kemudian diterbangkan ke Jerman.

Pemerintah Jerman melanjutkan bahwa mereka telah meminta Pemerintah Rusia untuk sepenuhnya menginvestigasi upaya pembunuhan terhadap Alexei Navalny. Dan, mereka mendesak agar investigasi dilangsungkan dengan transparan. "Mereka yang teridentifikasi harus dimintai pertanggungjawaban," ujar Kanselir Jerman, Angela Merkel.

Diberitakan sebelumnya, Alexei Navalny adalah kritikus asal Rusia yang mendadak jatuh koma ketika melakukan perjalanan dari Siberia ke Moskow, pada Kamis pekan lalu. Ia ditemukan dalam keadaan tersungkur di kamar mandi pesawat yang ia tumpangi.

Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Omsk setelah pesawat yang ia tumpangi mendarat kembali di Siberia. Namun, ia tidak lama dirawat di sana karena beberapa hari kemudian dipindahkan ke Jerman. Adalah pihak keluarganya yang meminta Navalny dipindah dengan keyakinan ia akan dibiarkan mati oleh dokter di Siberia.

ISTMAN MP | AL JAZEERA


News Link: https://www.aljazeera.com/news/2020/08/german-government-navalny-poisoned-200824105845407.html

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

5 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

2 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

3 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

3 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya