Kebun Binatang Vietnam Tanam Sayuran untuk Bertahan dari Krisis Virus Corona

Selasa, 25 Agustus 2020 05:00 WIB

Unta terlihat sedang makan di Kebun Binatang dan Taman Botani Saigon, ketika kebun binatang mengalami krisis akibat jumlah pengunjungnya menyusut karena penyakit virus corona (Covid-19), di Ho Chi Minh, Vietnam, 19 Agustus 2020. [REUTERS / Yen Duong]

TEMPO.CO, Jakarta - Menyusutnya jumlah pengunjung selama pandemi virus corona memaksa kebun binatang tertua di Vietnam berjuang mencari dana untuk bertahan hidup.

Kebun bintanag berusia 150 tahun ini telah mencoba bertahan dengan melakukan penggalangan dana, memotong gaji karyawan, serta menanam buah dan sayuran sendiri untuk memberi makan hewan.

Kebun binatang yang berlokasi di pusat komersial Vietnam di Kota Ho Chi Minh mengalami penurunan jumlah pengunjung sejak Maret ketika wabah virus corona menyebar, menurut laporan Reuters, 24 Agustus 2020.

Tidak lama kemudian lockdown semakin membebani kebun binatang sepenuhnya pada April dan Mei.

Namun, kebun binatang, yang dibangun pada era kolonial Prancis, harus menanggung biaya operasional sebesar US$ 7.740 (Rp 113,5 juta) per hari dan memastikan 1.400 hewan lebih diberi makan.

Advertising
Advertising

"Karena kami tidak tahu kapan pandemi akhirnya akan berakhir, kami mencoba untuk mendiversifikasi aliran pendapatan kami," kata Pham Van Tan, kepala Kebun Binatang dan Taman Botani Saigon.

Pham mengatakan di masa normal penjualan tiket biasanya menghasilkan sebagian besar dari US$ 5 juta (Rp 73,3 miliar) pendapatan tahunan.

Untuk membantu membayar tagihan, kebun binatang sekarang melakukan hal-hal seperti menanam bunga untuk dijual ke publik, merancang taman untuk pemilik rumah dan menjual pupuk kepada petani, kata Pham. Gaji staf juga telah dipotong 30%.

"Kami masih memastikan pasokan makanan untuk hewan, tetapi kami mencoba memberi mereka makanan musiman yang hemat biaya," kata Pham, mencatat bahwa kebun binatang menanam sendiri hampir setengah dari persediaan makanannya di pinggiran kota.

Penggalangan dana baru-baru ini juga mengumpulkan lebih dari US$ 100.000 (Rp 1,46 miliar) hanya dalam dua hari, sementara 25 ton makanan telah disumbangkan untuk hewan di kebun binatang. Kebun binatang juga terpaksa menangguhkan rencana pertukaran hewan untuk pembiakan internasional.

Pekan lalu, Saigon Zoo-Botanical Garden Company Ltd, pengurus kebun binatang Saigon, melaporkan kerugian US$ 809.000 (Rp 11,8 miliar) untuk paruh pertama tahun ini karena Covid-19 menyusutkan pengunjung, menurut laporan VN Express.

Operator kebun binatang terbesar di Vietnam itu melaporkan pendapatan turun setengah pada tahun-ke-tahun menjadi US$ 1,16 juta (Rp 17 miliar).

Dokter hewan kebun binatang Nguyen Baa Ph mengatakan beberapa hewan menjadi berani karena lebih sedikit orang yang mengintip mereka.

Jumlah pengunjung telah menyusut hingga sekitar 1.400 per hari, tetapi jauh di bawah 12.000 per hari sebelum pandemi virus corona.

"Sekarang saat yang tepat untuk berkunjung, karena tidak banyak orang," kata Nguyen Thin Quay, seorang manajer produksi, yang berkunjung ke kebun binatang bersama putra dan istrinya.

Sebelumnya kebun binatang berusia 156 tahun di Distrik 1 ini ditutup selama dua bulan mulai 20 Maret karena lockdown Covid-19 mulai berlaku. Kebun binatang tertua Vietnam ini memiliki 125 lebih spesies hewan dan 900 tumbuhan.

REUTERS | VN EXPRESS

Berita terkait

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

5 hari lalu

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.

Baca Selengkapnya

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

11 hari lalu

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

13 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

13 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

15 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

16 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

17 hari lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

19 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

19 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

19 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya