Pernah Hadapi Racun Rusia, Inggris Minta Investigasi Alexei Navalny Terbuka

Minggu, 23 Agustus 2020 14:52 WIB

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.[Sky News]

TEMPO.CO, Jakarta - Menlu Inggris, Dominic Raab, mendesak adanya investigasi terbuka terkait dugaan pembunuhan kritikus Rusia, Alexei Navalny, dengan racun. Menurutnya, sangat penting untuk mengetahui bagaimana salah satu pengkritik Pemerintah Rusia paling vokal itu jatuh koma.

"Saya lega mendengar ia berhasil dirujuk ke Jerman. Saya mengharapkan dia lekas sembuh. Di sisi lain, adanya investigasi yang terbuka dan menyeluruh soal dugaan ia diracuni sangatlah vital," ujar Raab sebagaimana dikutip dari Sky News, Ahad, 23 Agustus 2020.

Kasus dugaan diracun oleh Rusia bukan hal baru bagi Inggris. Dua tahun lalu, Inggris sempat menghadapi perkara serupa di mana agen ganda asal Inggris, Sergei Skripal, diracun. Ia diduga diracun oleh agen intelijen Rusia, GRU, dengan racun syaraf Novichok.

Dalam kasus tersebut, dua warga negara Rusia menjadi tersangka. Mereka adalah Alexander Mishkin alias Alexander Petrov serta Ruslan Boshirov alias Anatoliy Chepiga. Keduanya adalah agen GRU dan disebut hendak membunuh Skripal karena operasi mata-mata yang ia lakukan. Adapun dalam kasus itu, Pemerintah Rusia membantah terlibat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Alexei Navalny adalah kritikus Rusia yang mendadak jatuh koma ketika melakukan perjalanan dari Siberia ke Moskow, Kamis lalu. Ia ditemukan dalam keadaan tersungkur di kamar mandi pesawat yang ia tumpangi.

Kondisi Alexei Navalny memaksa pesawat yang ia naiki kembali mendarat di Siberia untuk membawanya ke rumah sakit. Hal ini diseubut-sebut menyelamatkan nyawanya. Adapun di Rumah Sakit Omsk, Siberia, ia dirawat di ruang ICU untuk memastikan kondisinya tetap stabil.

Tak lama setalah Alexei Navalny dibawa ke ICU, tawaran datang dari Jerman untuk merujuknya ke Rumah Sakit Charite Berlin. Keluarga Navalny mengiyakan tawaran tersebut, namun dihalangi oleh Pemerintah Rusia dan tim dokter. Dalih mereka, masih berbahaya untuk merujuk Navalny ke Jerman.

Alexei Navalny baru berhasil diterbangkan ke Jerman setelah tim dokter dari Berlin tiba di Siberia. Mereka mengunjungi Rumah Sakit Omsk untuk mendiagnosis langsung Navalny. Hasilnya, Navalny dalam kondisi relatif stabil untuk bisa diterbangkan ke Jerman.

Hingga berita ini ditulis, dugaan apakah Alexei Navalny benar diracuni masih kabur. Awalnya, dokter di Siberia membantah Navalny diracun, mendiagnosisnya tak sadarkan diri karena kadar gula rendah. Namun, belakangan, beredar pernyataan dari Otoritas Kesehatan Rusia bahwa ditemukan senyawa kimia di tubuh Alexei Navalny. Keluarga dan rekan Alexei Navalny menyakini ia diracun karena aksinya

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

19 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

22 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya