TEMPO.CO, Jakarta - Kritikus anti-pemerintah Rusia, Alexei Navalny, telah tiba di Rumah Sakit Charite Berlin, Jerman, pada Sabtu kemarin. Menurut aktivis yang membantu pemindahannya ke Jerman, Jaka Bizilj, Alexei Navalny dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan.
"Kondisinya sangat mengkhawatirkan. Kami mendapat pesan yang sangat jelas dari para dokter bahwa jika tidak ada pendaratan darurat di Siberia, mungkin ia sudah mati," ujar Bizilj, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 23 Agustus 2020.
Bizilj melanjutkan bahwa perkembangan atas kondisi Alexei Navalny selanjutnya akan disampaikan oleh pihak keluarga dan dokter. Adapun juru bicara Rumah Sakit Charite Berlin menambahkan bahwa kemungkinan tidak akan ada perkembangan baru untuk akhir pekan ini mengingat pemeriksaan masih dilakukan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Alexei Navalny adalah kritikus Rusia yang mendadak jatuh koma ketika melakukan perjalanan dari Siberia ke Moskow, Kamis, 20 Agustus 2020. Ia ditemukan dalam keadaan tersungkur di kamar mandi pesawat yang ia tumpangi.
Kondisi Alexei Navalny memaksa pesawat yang ia naiki kembali mendarat di Siberia untuk membawanya ke rumah sakit. Hal ini yang disebut menyelamatkan nyawanya. Adapun di Rumah Sakit Omsk, Siberia, ia dirawat di ruang ICU untuk memastikan kondisinya tetap stabil.
Tak lama setalah Alexei Navalny dibawa ke ICU, tawaran datang dari Jerman untuk merujuknya ke Rumah Sakit Charite Berlin. Keluarga Navalny mengiyakan tawaran tersebut, namun dihalangi oleh Pemerintah Rusia dan tim dokter di rumah sakit. Dalih yang mereka pakai, masih terlalu berbahaya untuk merujuk Alexei Navalny ke Jerman.
Alexei Navalny baru berhasil diterbangkan ke Jerman setelah tim dokter dari Berlin tiba di Siberia. Mereka mengunjungi Rumah Sakit Omsk untuk mendiagnosis langsung Navalny. Hasilnya, Navalny dalam kondisi relatif stabil untuk bisa diterbangkan ke Jerman. Izin keluar tak lama setelah itu.
ISTMAN MP | REUTERS
