Kepala IAEA Kunjungi Teheran Senin Depan Bahas Akses Nuklir Iran

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 23 Agustus 2020 08:54 WIB

Gambar satelit pembangkit nuklir Natanz. Foto Google (sebelum) dan Iran International (setelah).[Sky News]

TEMPO.CO, Wina – Kepala Lembaga pengawas nuklir dari Perserikatan Bangsa – Bangsa atau PBB yaitu IAEA, Rafael Grossi, bakal mengunjungi Ibu Kota Teheran untuk membahas akses ke instalasi nuklir Iran pada Senin pekan depan.

Grossi bakal menekan pemerintah Iran untuk membuka akses bagi inspektur agar bisa memasuki dua bekas instalasi nuklir. Ini terjadi setelah Iran dan IAEA mengalami kebuntuan soal akses ini selama beberapa bulan.

“Tujuan saya adalah melakukan pertemuan di Teheran untuk mendapatkan kemajuan kongkrit untuk menjawab pertanyaan IAEA terkait pengamanan (nuklir) di Iran terutama menyangkut isu akses,” kata Grossi seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 22 Agustus 2020.

Grossi menjadi kepala IAEA atau Lembaga Energi Atom Internasional sejak Desember 2019. Pada Juni, IAEA yang beranggotakan sekitar 35 negara, menekan Teheran terkait nuklir Iran untuk mengizinkan inspektur memasuki dua lokasi bekas instalasi nuklir. Alasannya, kedua instalasi itu masih bisa menyimpan material atau jejak material nuklir.

IAEA mengatakan Grossi bakal bertemu dengan pejabat tinggi Iran meski tidak disebutkan namanya.

Advertising
Advertising

Sejumlah diplomat di Wina mengatakan mereka berharap kebuntuan antara Iran dan IAEA soal akses itu bisa selesai sebelum rapat Dewan Gubernur IAEA pada September.

“Kami berharap kunjungan ini bakal meningkatkan kerja sama mutualisme,” kata Kazem Garibabadi, duta besar Iran untuk IAEA.

Isu nuklir Iran kembali mengemuka setelah negara mullah ini meningkatkan pengayaan uranium dari sekitar lima persen menjadi 20 – 25 persen pada 2019.

Kepala IAEA, Rafael Grossi. Reuters

Iran melakukan ini setelah AS menarik diri dari Perjanjian Nuklir Iran 2015, yang didukung sejumlah negara besar seperti Jerman, Rusia, Inggris, Prancis, dan Cina.

AS, seperti dilansir Channel News Asia, mencoba meminta Dewan Keamanan PBB atau DK PBB untuk mengenakan sanksi kembali kepada Iran pada sidan Jumat kemarin karena pelanggaran ini.

Namun, sejumlah negara dikabarkan menolak permintaan diplomat AS itu karena Presiden Donald Trump telah menarik diri negaranya dari perjanjian nuklir Iran pada 2018. AS dianggap bukan sebagai partisipan dalam perjanjian itu lagi. Trump menyebut perjanjian itu sebagai kesepakatan terburuk.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

14 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rudal Israel Diklaim Serang Iran hingga Perbandingan Kekuatan Senjata

14 hari lalu

Top 3 Dunia: Rudal Israel Diklaim Serang Iran hingga Perbandingan Kekuatan Senjata

Top 3 dunia adalah rudal Israel diklaim menyerang Iran, cerita AS bantu Iran kembangkan nuklir hingga perbandingan senjata Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

ABC News: Rudal Israel Hantam Lokasi di Iran

15 hari lalu

ABC News: Rudal Israel Hantam Lokasi di Iran

Israel dikabarkan telah memulai pembalasannya atas serangan Iran ke wilayahnya pekan lalu dengan menembakkan rudal ke wilayah Iran.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

15 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Fasilitas Nuklir Iran dan Serangan Cyber Jadi Rencana Balas Dendam Netanyahu

17 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran dan Serangan Cyber Jadi Rencana Balas Dendam Netanyahu

Israel dapat memilih untuk melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran atau serangan siber

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

18 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

23 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

26 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya