Tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny ditahan polisi. [The New Yorker]
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Kepala Rumah Sakit di Siberia menyampaikan hasil pemeriksaan terhadap tubuh kritikus Rusia, Alexei Navalny. Hasilnya, tidak ditemukan racun dalam tubuh Alexei Navalny.
"Kami sudah melakukan diagnosis secara menyeluruh terhadap kondisi Alexei Navalny," ujar sang dokter, Anatoly Kalinichenko, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 21 Agustus 2020.
Dengan dibantahnya dugaan Alexei Navalny diracun, belum diketahui apa penyebab koma tokoh oposisi Rusia tersebut. Anatoly Kalinichenko menyatakan bahwa catatan medis lengkap Alexei Navalny belum bisa ia buka seluruhnya mengingat hal tersebut berkaitan dengan investigasi perkaranya.
Diberitakan sebelumnya, Alexei Navalny mendadak koma ketika sedang melakukan perjalanan dari Siberia ke Moskow usai melakukan perjalanan tugas ke kota Tomsk. Ia ditemukan dalam keadaan tersungkur di dalam kamar mandi pesawat.
Alexei Navalny langsung dibawa ke rumah sakit ketika pesawat yang membawanya mendarat darurat di Siberia. Di sana, ia dipasangi ventilator dan berbagai peralatan perawatan intensif lainnya untuk menjaganya dalam kondisi stabil.
Dugaan awal, Alexei Navalny diracun menggunakan zat yang dicampur ke dalam tehnya. Sebab, ketika kronologis perkaranya ditelusuri, hanya teh yang ia konsumsi sebelum koma. Namun, seperti disampaikan di atas, hal itu dibantah.
Perkembangan sebelumnya, rumah sakit di Berlin, Jerman, siap merawat Alexei Navalny apabila diperlukan.