Usai UEA - Israel, Amerika Incar Kesepakatan Serupa ke Negara Arab Lain

Sabtu, 15 Agustus 2020 12:00 WIB

Presiden AS Donald Trump berbicara selama briefing harian tentang virus corona di Gedung Putih di Washington, AS, 21 Juli 2020. [REUTERS / Leah Millis]

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika dikabarkan siap menjadi broker untuk kesepakatan-kesepakatan normalisasi lainnya usai memediasi Uni Emirat Arab dan Israel. Bahkan, beberapa negara Arab atau Muslim sudah masuk dalam radar Amerika yang ditandai dengan upaya lobi dari penasehat Donald Trump, Jared Kushner dan Avi Berkowitz.

"Saya bisa katakan bahwa dalam 24 jam terakhir ada beberapa negara Arab atau Muslim di Timur Tengah dan Afrika yang telah kami hubungi," ujar pejabat senior di Gedung Putih, yang enggan disebutkan namanya, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 15 Agustus 2020.

Diberitakan sebelumnya, Uni Emirat Arab dan Israel meneken kesepakatan normalisasi pada tanggal 13 Agustus kemarin yang disebut Abraham Accord. Amerika berperan sebagai broker di kesepakatan yang menunda aneksasi Tepi Barat serta menjadikan UEA sebagai rekan diplomatik Israel tersebut.

Oleh berbagai pihak, kesepakatan Uni Emirat Arab dan Israel itu dipandang sebagai kemenangan adminitsrasi Donald Trump. Di saat dirinya kesulitan menangani pandemi virus Corona di Amerika, Donald Trump malah berhasil memperkuat dukungan dari negara-negara di Timur Tengah sekaligus memperdalam pengaruhnya di sana.

Sejauh ini, menurut laporan Reuters, ada dua nama yang santer dikabarkan masuk dalam radar AS: Bahrain dan Oman. Hal tersebut dilandasi sikap keduanya atas kesepakatan Uni Emirat Arab dan Israel serta hubungan ke Amerika selama ini.

Bahrain, misalnya, diketahui mengapresiasi Abraham Accord yang dipandang akan meredakan tensi kisruh antara Israel dan Palestina. Sementara itu, terkait hubungannya dengan Amerika, Bahrain sempat membantu negeri Paman Sam itu menggelar Konferensi Timur Tengah di mana terkait rencana damai Israel-Palestina oleh Donald Trump

Pejabat senior di Gedung Putih menyebut Abraham Accord menjadi landasan Amerika untuk membujuk negara Arab lainnya agar mau berkongsi dengan Israel. Adapun ekonomi dan tekanan kepada Iran akan menjadi bahan jualan.

"Jika kalian adalah negara Arab atau Muslim dan melihat respon positif atas perjanjian ini, sangat wajar memandanganya sebagai kesempatan . Kami berharap negosiasi yang berjalan akan berbuah hasil," ujarnya.

Gedung Putih belum mengkonfirmasi pernyataan pejabat terkait dan spekulasi Bahrain dan Oman. Sejauh ini, pernyataan yang ada hanyalah Donald Trump berharap proses formal atas kesepakatan Uni Emirat Arab dan Israel kelar dalam beberapa pekan ke depan.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

8 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

9 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

10 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

11 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

12 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

15 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

16 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

19 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

1 hari lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya