Dihantam COVID-19 dan Banjir, Korea Utara Tolak Bantuan Luar Negeri

Sabtu, 15 Agustus 2020 08:30 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mengangkat lockdown di beberapa kota besar yang berdekatan dengan Korea Selatan seperti Kaesong. Walau begitu, Kim Jong Un menyatakan bahwa perbatasan Korea Utara akan ditutup dan bantuan dari luar negeri akan ditolak hingga waktu yang belum ditentukan.

"Situasi ini, di mana penyebaran virus di seluruh dunia semakin memburuk, mengharuskan kita untuk tidak membolehkan bantuan apapun dari luar negeri. Apa yang kita harus lakukan adalah menutup perbatasan dengan lebih ketat lagi," kata Kim Jong Un, dikutip dari Al-Jazeera, Jumat 14 Agustus 2020.

Menurut laporan Al-Jazeera, Kim Jong Un menyatakan sikap menolak bantuan tersebut saat rapat bersama partai kunci pemerintahan, Kamis waktu setempat. ArgumenKim Jong Un, situasi pandemi virus Corona di Korea Utara sudah relatif lebih stabil sehingga bantuan luar negeri pun tak dibutuhkan.

Sikap menolak bantuan dari luar tersebut, menurut laporan Al-Jazeera, diduga berkaitan dengan masih buruknya hubungan Korea Utara dan Korea Selatan. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, hubungan kedua negara memburuk beberapa bulan terakhir akibat masalah pembelot yang rutin mengirim propaganda dan bantuan kemanusiaan ke Korea Utara.

Munculnya kasus virus Corona di Korea Utara pun, oleh pemerintah pusat di Pyongyang, dikaitkan dengan aksi para pembelot tersebut. Menurut mereka, virus Corona dibawa pembelot yang mencoba menyusup kembali ke Kaesong ntuk membantu warga di sana. Hal itu sudah dibantah oleh Korea Selatan.

Advertising
Advertising

Korea Utara sendiri, saat ini, dilaporkan tengah menggelar kampanye anti virus corona secara masif seiring dengan muncul berbagai kasus baru. Di saat bersamaan, mereka juga menghadapi hujan deras serta banjir yang merusak berbagai jalan dan jembatan.

Menurut laporan Al-Jazeera, sekitar 39.296 hektare ladang di Korea Utara rusak karena banjir. Selain itu, 16.680 rumah dan 630 bangunan publik hancur atau tergenang. Sejauh ini belum ada informasi apapun terkait korban luka atau meninggal.

FIKRI ARIGI | ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

9 jam lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

12 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

2 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

2 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

3 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

4 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

4 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya