6000 Pengunjuk Rasa Ditahan Pemerintah Belarus Paska Pilpres

Kamis, 13 Agustus 2020 12:52 WIB

Presiden Belarus Alexander Lukashenko, saat berpartisipasi dalam pertandingan amatir hokie es di tengah pandemik virus corona atau Covid-19 di Minsk, Belarus, 4 April 2020. Andrey Pokumeiko/BelTA/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Belarus mengklaim 6000 orang telah ditangkap dan ditahan atas kerusuhan yang terjadi paska pilpres. Adapun korban meningga diketahui ada satu orang yang terbunuh di tengah kerusuhan.

"Ribuan awarga Belarus turun ke jalan sejak Ahad kemarin ketika exit polls menunjukkan kemenangan Alexander Lukashenko," sebagaimana dikutip dari CNN, Kamis, 13 Agustus 2020.

Diberitakan sebelumnya, Alexander Lukashenko kembali memenangkan Pilpres Belarus untuk keenam kalinya. Hal tersebut menjadikannya sebagai diktator terakhir di Eropa karena sudah memimpin sejak tahun 1994 tanpa perlawanan.

Menurut hasil exit polls, yang dijadikan acuan untuk kemenangannya, Alexander Lukashenko memperoleh 80 persen suara dibandingkan lawannya, Svetlana Tikhanouskaya. Namun, warga tidak mempercayai hasil tersebut dan menuduhnya sebagai hasil manipulasi.

Keluhan warga didukung tim sukses Svetlana Tikhanouskaya. Berdasarkan data hitung cepat mereka, Svetlana Tikhanovskay memenangkan 80 tempat pemungutan suara sehingga pernyataan Lukashenko menang 80 persen tak akurat. Sekarang mereka meminta untuk hitung ulang.

Permintaan hitung ulang itu tidak digubris oleh Pemerintah Belarus. Hal tersebut tak ayal memicu protes dari warga yang kemudian turun ke jalan untuk berunjuk rasa. Mereka menentang pemerintahan Alexander Lukashenko. Sementara itu, Svetlana Tikhanouskaya kabur ke Lithuania karena merasa dirinya dan keluarga terancam.

Pemerintahan Lukashenko membalas dengan menangkap para pengunjuk rasa sejak hari pertama demonstrasi. Anehnya, jurnalis ikut masuk dalam ribuan orang yang ditahan. Uni Eropa sampai menyatakan bahwa Lukashenko telah bertindak sewenang-wenang untuk menekan oposisinya.

Kabar terakhir, sanksi tengah disiapkan untuk Belarus. Alexander Lukashenko menanggapi santai hal tersebut.

"Saya tidak sewenang-wenang menekan oposisi saya. Saya sendiri masih mendapat dukungan luas dari warga Belarus. Saya hanya ingin memperingatkan warga Belarus untuk tidak berunjuk rasa tanpa izin," ujar Alexander Lukashenko, dikutip dari CNN.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

18 hari lalu

Menkominfo Ungkap Kesan Pertemuan Tim Cook Apple dan Prabowo

Budi Arie Setiadi mengatakan Tim Cook mengapresiasi hasil pemilu presiden Indonesia atas terpilihnya Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Klarifikasi Dugaan Intervensi Jokowi yang Disinggung di Sidang Komite HAM PBB

50 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Klarifikasi Dugaan Intervensi Jokowi yang Disinggung di Sidang Komite HAM PBB

Bacre Waly Ndiaye anggota Komite HAM PBB atau CCPR di Sidang Komite CCPR mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi dalam pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

51 hari lalu

Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

51 hari lalu

Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

Donald Trump memprediksi akhir dari pemilu di AS jika ia kalah dari Joe Biden pada November mendatang.

Baca Selengkapnya

Survei: Responden Nilai Kineja Donald Trump Lebih Baik dari Joe Biden

4 Maret 2024

Survei: Responden Nilai Kineja Donald Trump Lebih Baik dari Joe Biden

Dikalangan responden, Joe Biden mendapat penilaian sangat buruk, dalam hal perekonomian, penanganan terhadap kejahatan dan keamanan perbatasan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia, Perkembangan Perang Ukraina dan Raja Harald Dievakuasi ke Norwegia

4 Maret 2024

Top 3 Dunia, Perkembangan Perang Ukraina dan Raja Harald Dievakuasi ke Norwegia

Top 3 dunia, Warga Feodosia melaporkan terdengar sejumlah ledakan di area pelabuhan dan sebuah depot minyak sekitar

Baca Selengkapnya

Donald Trump Pertimbangkan Gubernur Texas Jadi Wakil Presiden Mendampinginya

3 Maret 2024

Donald Trump Pertimbangkan Gubernur Texas Jadi Wakil Presiden Mendampinginya

Donald Trump sedang mempertimbangkan Gubernur Texas Greg Abbott untuk menjadikannya wakil presiden Amerika Serikat dalam pemilu presiden 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Hasil Quick Count Pemilu 2024, Ini Daftar Lembaganya

14 Februari 2024

Cara Cek Hasil Quick Count Pemilu 2024, Ini Daftar Lembaganya

Berikut ini cara mengetahui hasil penghitungan cepat atau quick count Pemilu 2024 di 81 lembaga yang terdaftar resmi di KPU RI.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Capres Rusia Ditutup, Ini Kandidat Lain selain Vladimir Putin

11 Februari 2024

Pendaftaran Capres Rusia Ditutup, Ini Kandidat Lain selain Vladimir Putin

Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia resmi menutup periode pendaftaran calon presiden Rusia untuk pemilu Maret 2024. Total ada empat capres yang maju.

Baca Selengkapnya

Cerita Voting dan Tekanan Sebelum Deklarasi Akademik ITB soal Pemilu Presiden

6 Februari 2024

Cerita Voting dan Tekanan Sebelum Deklarasi Akademik ITB soal Pemilu Presiden

Pembahasan naskah deklarasi berlangsung alot. Ada tekanan sebelum Deklarasi Akademik ITB soal Pemilu Presiden dikeluarkan.

Baca Selengkapnya