Didukung Rusia di Pilpres Amerika, Ini Jawaban Kubu Donald Trump

Sabtu, 8 Agustus 2020 11:35 WIB

Presiden AS Donald Trump mengenakan masker ketika ia berbicara dengan para pekerja saat tur di pabrik mesin cuci Whirlpool Corporation di Clyde, Ohio, AS, 6 Agustus 2020. [REUTERS / Joshua Roberts]

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional AS, William Evanina, memperingatkan bahwa Rusia akan mencoba mempengaruhi hasil Pilpres Amerika untuk memenangkan Donald Trump. Merespon hal itu, kubu Donald Trump mengatakan bahwa mereka tak butuh bantuan Rusia pada Pilpres Amerika November nanti.

"Kami tidak mau ataupun membutuhkan bantuan asing. Donald Trump akan mengalahkan Joe Biden secara jujur dan adil," ujar juru bicara tim sukses Donald Trump, Tim Mirtaugh, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, 8 Agustus 2020.

Diberitakan sebelumnya, William Evanina memperingatkan berbagai negara akan mencoba memanipulasi jalannya Pilpres Amerika untuk menentukan hasilnya. Dua di antaranya adalah Cina dan Rusia. Uniknya, dua negara yang dikenal sekutu itu memiliki agenda berbeda.

Cina, kata Evanina, memilih untuk mencegah inkumben Donald Trump memenangi Pilpres Amerika karena langkahnya yang sulit ditebak. Sementara itu, Rusia mencegah Joe Biden memenangi Pilpres Amerika karena sikapnya yang anti-Rusia. Untuk mewujudkan misi masing-masing, penyebaran disinformasi jadi strategi keduanya.

Tim Murtaugh menegaskan bahwa kalaupun benar Rusia akan membantu Donald Trump untuk memenangi Pilpres Amerika, bukan berarti Donald Trump berutang kepada Rusia. Donald Trump, kata Murtaugh, malah bersikap tegas terhadap Rusia selama ini.

"Kami lebih tegas terhadap Rusia dibandingkan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya," klaim Murtaugh.

Pernyataan Murtaugh kontras dengan apa yang terjadi belum lama ini. Ketika beredar laporan intelijen bahwa Rusia membayar Taliban untuk membunuh prajurit Amerika, Donald Trump tidak menindaklanjutinya. Hal itu menjadi materi kampanye Joe Biden akhir-akhir ini.

Terkait Pilpres Amerika sendiri, Donald Trump khawatir akan elektabilitasnya yang masih tertinggal dari Joe Biden. Selain itu, ia juga mengkhawatirkan mekanisme pemilu via pos yang menurutnya rentang dicurangi. Saking khawatirnya, ia sempat meminta Pilpres Amerika ditunda.

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

6 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya