Kisah Dokter Tertua di Wuhan, Kembali Kerja Usai Sembuh dari Corona

Rabu, 5 Agustus 2020 14:03 WIB

Zhang Hewu, 82 tahun, dokter tertua di Wuhan, sembuh dari virus corona dan pilih kembali bekerja. Sumber: China Daily/Asia News Network/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sembuh dari infeksi virus corona, pada 1 Juli 2020 lalu Zhang Hewu, seorang dokter ahli pernafasan, mulai kembali bertugas mencek bangsal-bangsal Rumah Sakit Pulmonary Wuhan. Zhang sudah bekerja di tempat itu selama 62 tahun.

Zhang, 82 tahun, adalah dokter tertua di Wuhan, sebuah wilayah di Provinsi Hubei yang paling terpukul oleh wabah virus corona di Cina. Keputusannya yang kembali bekerja setelah sembuh dari virus corona membuat banyak orang melongo.

Pos pemeriksaan terlihat di area perumahan yang diblokir oleh hambatan jalan di Wuhan, provinsi Hubei, pusat penyebaran penyakit virus Corona (COVID-19), 3 April 2020. [REUTERS / Aly Song]

Situs asiaone.com mewartakan Zhang tertular virus corona pada Januari 2020 lalu saat dia merawat pasien-pasien virus mematikan tersebut. Pada 25 Januari 2020 Zhang menjalani rawat inap ketika kondisinya memburuk dan mulai mengalami gagal nafas.

“Saat itu kondisi saya sangat sulit. Saya tidak bisa berbicara atau pun bernafas dengan normal,” kata Zhang.

Advertising
Advertising

Ketika dalam kondisi kesakitan seperti itu, Zhang menolak nasehat dokter yang merawatnya agar dipasangi ventilator, yakni sebuah alat bantu pernafasan. Zhang malah meminta doker agar memberikan ventilator yang harusnya digunakannya kepada pasien lain yang lebih muda.

“Saya siap mati karena kematian itu akan menghampiri cepat atau lambat. Saya mengatakan pada tim dokter agar mereka jangan menyelamatkan saya jika kondisi saya memburuk,” kata Zhang.

Zhang juga telah menjadi pasien paling sibuk di bangsal rumah sakit karena dia rutin membaca buku untuk mempelajari detail virus corona dari tempat tidurnya hampir setiap hari ketika kondisi kesehatannya perlahan membaik. Zhang yang tidak pandai menggunakan internet, meminta putra dan cucunya agar mengiriminya hasil penelitian Covid-19 kepadanya sehingga dia bisa terus mendapat informasi terbaru soal virus ini.

Tak hanya itu, Zhang ikut berpartisipasi menjadi relawan untuk metode uji coba perawatan dan rencana pengobatan pasien virus corona.

Zhang pulih dari virus corona salah satunya karena kondisi kesehatannya yang bagus sebelum tertular virus mematikan itu. Tim dokter melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkannya dan dia sembuh dari virus corona. Pada akhir April 2020, Zhang diperbolehkan keluar dari rumah sakit.

Meski sudah sembuh, virus corona telah meninggalkan jejak kerusakan pada sistem pernafasannya. Dia lalu menjalani rehabilitasi selama dua bulan untuk sepenuhnya sembuh atau sampai akhir Juni 2020.

Sejak kembali bekerja sebagai dokter, Zhang balik pada jadwal kerjanya semula. Dia keliling bangsal rumah sakit, memberikan konsultasi kesehatan dan melayani pasien.

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

1 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

17 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

22 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

23 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

29 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

31 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

33 hari lalu

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan

Baca Selengkapnya