Kasus Tabrak Lari Pewaris Bisnis Red Bull Dibuka Lagi

Selasa, 4 Agustus 2020 17:23 WIB

Pewaris Red Bull, Vorayuth Yoovidhya. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Kejaksaan dan Kepolisian Thailand membuka lagi kasus tabrak lari yang melibatkan pewaris bisnis Red Bull, Voraytuh Yoovidhya. Gara-garanya, Kejaksaan menemukan bukti baru yang mengindikasikan kecepatan mobil Vorayuth Yoovidhya ketika menabrak korbannya.

"Kasus ini belum usai karena hukum mengatur kasus bisa dibuka lagi apabila ditemukan bukti baru," ujar juru bicara Kejaksaan Agung Thailand, Prayut Phetkun, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 4 Agustus 2020.

Sebelumnya, kasus tabrak lari Voraytuh Yoovidhya terhadap seorang polisi ditutup pada bulan lalu. Penutupan itu mendadak, tanpa alasan yang jelas, dan menimbulkan kemarahan dari warga.

Beberapa pihak menduga Kepolisian dan Kejaksaan tak memiliki bukti kuat untuk menjerat cucu dari pendiri Red Bull, Chaleo Yoovidhya, itu. Di sisi lain, Vorayuth Yoovidhya sendiri tidak kooperatif. Dikutip dari Channel News Asia, ia tercatat delapan kali kabur dari proses hukum dan keberadaannya sulit dilacak.

Insiden tabrak lari yang melibatkan Vorayuth Yoovidhya sendiri terjadi di tahun 2012. Kala itu, ia tengah mengendarai mobil Ferrarinya menuju rumah. Di tengah perjalanan, ia menabrak personil Kepolisian Thailand yang tengah bertugas, Wichien Klanprasert.

Bukannya berhenti, Vorayuth Yoovidhya malah lanjut mengendarai mobilnya. Channel News Asia menyebut mobil Vorayuth Yoovidhya sampai menyeret tubuh Wichien Klanprasert beberapa meter sebelum tancap gas untuk kabur.

Ketika kasusnya diusut pertama kali, Vorayuth Yoovidhya diperkarakan atas tuduhan mengendarai dalam pengaruh narkotika dan melanggar batas kecepatan. Ia terbebas dari tuduhan narkotika karena saat itu ia mengkonsumsi obat yang legal. Sementara itu, untuk batas kecepatan, bukti awal mencatat ia hanya melaju 80 km/jam.

Bukti baru terungkap tak lama setelah Parlemen Thailand mengkritik kinerja Kejaksaan dan Kepolisian. Seoarang pakar, yang mempelajari lagi bukti insiden tabrak lari tersebut, menyatakan kecepatan Ferrari Vorayuth Yoovidhya tak mungkin 80 km/jam melainkan 170 km/jam.

"Itu bukti baru berdasarkan hukum," ujar Prayut. Prayut menambahkan bahwa bukti soal penggunaan narkotika akan diuji kembali.

Proses re-investigasi kasus Vorayuth Yoovidhya, kata Prayut, akan dipimpin oleh Kepolisian. Jika Voraytuh Yoovidhya terbukti bersalah, maka ia bisa dihukum 10 tahun.

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

4 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

19 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Pengendara Motor di Depok Jadi Korban Tabrak Lari Kendaraan Dinas Polisi

3 hari lalu

Pengendara Motor di Depok Jadi Korban Tabrak Lari Kendaraan Dinas Polisi

Seorang pengendara motor di Depok jadi korban tabrak lari kendaraan dinas polisi. Korban alami luka serius dan harus dirawat di rumah sakit.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

3 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

6 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya