Amerika Tawarkan Proposal Soal Tahanan Taliban

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 1 Agustus 2020 12:00 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin milisi Taliban Mullah Baradar Akhund. {THE NEWS.COM.PK]

TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Amerika Serikat menawarkan proposal pemindahan ratusan tahanan Taliban dari penjara ke tahanan rumah.

Ini merupakan solusi jalan tengah untuk mengatasi kebuntuan dalam proses pembicaraan damai dengan Taliban.

Proposal dari AS ini mengatakan tahanan Taliban ini, yang terlibat dalam sejumlah serangan berdarah di Afganistan, bakal ditempatkan di sebuah lokasi, yang berada dalam pengawasan Taliban dan pemerintah Afganistan.

“Proposal ini disampaikan pada pekan ini kepada pihak-pihak yang berperang di Afgan oleh diplomat senior AS,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 31 Juli 2020.

Para diplomat yang terlibat berupaya memulai proses negosiasi di Doha, Qatar, yang tertunda karena isu tahanan ini.

Advertising
Advertising

Pemerintah Afganistan menolak pembebasan tahap akhir sekitar 400 tahanan dari sekitar 5 ribu tahanan Taliban, yang menjadi persyaratan kelompok ini agar proses pembicaraan damai bisa segera dimulai.

“Utusan khusus AS, Zalmay Khalilzad, menekan para pemimpin Taliban dan President Ashraf Ghani untuk memecah kebuntuan saat kunjungan ke Kabul pada pekan ini,” begitu dilansir Reuters.

Pemerintahan negara Barat merasa khawatir melepas setengah dari sisa 400 tahanan ini.

“Amerika dan sekutunya sepakat akan berlebihan untuk membebaskan sebagian militan Taliban yang paling ditakuti. Pasukan Afgan menangkap mereka karena melakukan sejumlah kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata seorang diplomat senior Barat di Kabul.

Khalilzad belum memberikan pernyataan soal ini. Sedangkan juru bicara Presiden Ghani enggan berkomentar.

Soal ini, kemenlu AS mengatakan,”Dia (Khalilzad) telah mengupayakan solusi atas isu yang masih ada menjelang negosiasi intra-Afganistan termasuk isu tahanan.”

Dari 400 tahanan yang masih ada, sekitar 200 tahanan adalah militan Taliban yang dituding pemerintah Afganistan sebagai dalang serangan terhadap kedutaan besar, lapangan publik, dan kantor pemerintah.

Pemerintah Afganistan menuding mereka terlibat pembunuhan ribuan warga sipil dalam beberapa tahun terakhir termasuk peledakan Kedubes Jerman pada 2017.

Berita terkait

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

22 jam lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

4 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

4 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

9 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

9 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

18 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

19 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

24 hari lalu

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.

Baca Selengkapnya