Kongres AS Sebut Google dan Facebook Ciptakan Persaingan Tak Sehat
Reporter
Non Koresponden
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Kamis, 30 Juli 2020 16:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kongres AS menyebut Google dan Facebook menciptakan persaingan tidak sehat dalam sidang persaingan usaha. Menurut mereka, kedua perusahaan itu menggunakan segala sumber daya yang mereka punya untuk mengendalikan pasar.
"Apa yang kami dengar dari kesaksian mereka membenarkan bukti-bukti yang telah kami kumpulkan tahun lalu," ujar anggota parlemen Demokrat, David Cicilline, dikutip dari Reuters, Kamis, 30 Juli 2020.
Dalam sidang persaingan usaha yang berlangsung Rabu kemarin waktu Amerika, empat perusahaan teknologi raksasa AS dicecar terkait praktik bisnis mereka. Mereka adalah Facebook, Google, Amazon, dan Apple. Dugaan yang dimiliki oleh Kongres AS, keempatnya menciptakan persaingan usaha yang tidak sehat mulai dari mengancam kompetitor hingga menjatuhkan usaha mereka.
Dari keempatnya, adalah Facebook dan Google yang tampak kelimpungan menjawab cecaran Kongres AS. Ditanyai soal praktik bisnis keduanya, terutama soal praktik menjatuhkan dan mengakuisisi kompetitor secara agresif, mereka kerap berkelit dengan meminta waktu untuk mengecek kembali tuduhan-tuduhan yang ditanyakan atau menjawab tidak tahu.
Selah satu contohnya ketika Kongres AS menanyakan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, soal keputusan di balik akuisisi Instagram. Mereka menanyakan apakah Zuckerberg mengakuisisi Instagram di tahun 2012 karena merasa perusahaan itu akan menjadi ancaman di kemudian hari.
Zuckerberg sempat gelagapan hendak menjawab apa. Ia pada akhirnya menyatakan bahwa akuisisi itu dilakukan karena Instagram adalah perusahaan kecil, belum menjadi fenomena medsos.
Kongres lanjut mencecar Zuckerberg apakah Facebook mencoba mencuri fitur dari kompetitor-kompetitor yang lebih kecil. Zuckerberg menjawab diplomatis dengan mengatakan bahwa Facebook mengadopsi sejumlah teknologi yang sama dengan kompetitornya. Ditanyai berapa banyak, Zuckerberg menjawab, "saya tidak tahu".
Dari sisi Google, mereka dicecar soal pencurian konten dari bisnis lain. Dalam penjelasan Kongres AS, Google mengancam akan menghilangkan bisnis itu dari hasil pencarian (delist) apabila memprotes langkahnya. Salah satu korbannya, menurut Kongres AS, adalah platform review restoran, Yelp.
Sundar Pichai, CEO dari Alphabet (Google) mengaku tidak tahu akan kasus tersebut dan meminta waktu untuk mempelajarinya. "Kami selalu berupaya untuk bekerja dengan standar tertinggi," ujar Pichai
ISTMAN MP | REUTERS