Diplomat Tuduh Konsulat Cina Kirim Mahasiswa untuk Mata-matai AS

Kamis, 23 Juli 2020 14:00 WIB

Bendera nasional Cina terlihat di Konsulat Jenderal Cina di Houston, Texas, AS, 22 Juli 2020. [REUTERS / Adrees Latif]

TEMPO.CO, Jakarta - Diplomat senior Amerika Serikat mengatakan penutupan konsulat Cina di Houston karena terlibat upaya militer Cina untuk mencuri informasi dan rahasia negara Amerika.

David Stilwell, seorang diplomat di Kementerian Luar Negeri AS untuk Asia Timur, mengatakan kepada New York Times pada Rabu Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah mengirim mahasiswa Cina ke universitas-universitas Amerika untuk mempelajari berbagai hal untuk memajukan keunggulan tempur dan ekonomi Cina.

Stilwel mengatakan konsulat jenderal Cina di Houston menjadi pusat semua kegiatan spionase ini, menurut laporan The Times, 22 Juli 2020.

Pada Rabu Amerika Serikat memberi Cina waktu 72 jam untuk menutup konsulatnya di Houston.

Dikutip dari Reuters, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa kantor perwakilan Cina di Houston ditutup untuk melindungi hak kekayaan intelektual dan informasi (HAKI) Amerika.

Advertising
Advertising

Presiden Donald Trump mengatakan ada kemungkinan kantor diplomatik Cina bisa ditutup. "Kami pikir ada kebakaran di salah satu konsulat yang kami tutup," kata Trump. "Saya rasa mereka membakar dokumen, atau membakar kertas, dan aku bertanya-tanya tentang apa itu semua."

CNN melaporkan, polisi di Houston mengatakan mereka menanggapi laporan asap di halaman di luar konsulat pada Selasa malam, yang terletak di Montrose Boulevard, di daerah Midtown. Media lokal membagikan video yang tampaknya memperlihatkan pejabat konsulat membakar dokumen.

Petugas pemadam kebakaran pergi ke konsulat Cina di Houston setelah asap terlihat. Dua pejabat pemerintah AS mengatakan mereka memiliki informasi bahwa dokumen sedang dibakar di sana, Reuters melaporkan.

Kendaraan melintas di gedung Konsulat Jenderal Cina di Houston, Texas, 22 Juli 2020.[REUTERS/Adrees Latif]

Konsulat jenderal Cina di Houston menyediakan layanan konsuler di delapan negara bagian AS termasuk Texas, dan merupakan salah satu dari lima konsulat Cina di seluruh Amerika Serikat sebelum ditutup.

Stilwell juga menuduh konsul jenderal Cina di Houston dan diplomat lain di sana baru-baru ini terlibat dalam kegiatan mencurigakan di bandara internasional Houston, di mana mereka mengawal warga Cina ke dalam peesawat carter menuju Cina.

Air China, yang telah melakukan penerbangan khusus untuk memulangkan warga Cina di tengah pandemi virus corona, memegang dokumen dengan tanggal lahir palsu bagi para diplomat, kata Stilwell kepada New York Times.

Richard Grenell, yang baru-baru ini menjabat sebagai penjabat direktur intelijen nasional AS, menyarankan Amerika Serikat juga menutup konsulat jenderal Cina di San Francisco yang kaya akan teknologi.

"Ini seruan untuk penutupan. Saya telah menyarankan untuk menutup keduanya (Houston dan San Francisco) tetapi kita dapat memulainya dengan satu dahulu," katanya kepada Reuters.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin mengatakan konsulat itu beroperasi secara normal sebelum ditutup.

Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan Washington tiba-tiba mengeluarkan permintaan untuk menutup konsulat pada Selasa dan menyebutnya sebagai "eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Kedutaan Besar Cina di Washington mengatakan telah menerima ancaman bom karena sentimen kebencian yang didengungkan oleh pemerintah AS, kata juru bicara Kemenlu Cina Hua Chunying di Twitter.

"AS harus mencabut keputusannya yang salah," katanya. "Cina pasti akan bereaksi dengan tindakan tegas."

Partai Komunis Cina sedang mempertimbangkan untuk menutup konsulat AS di kota pusat Wuhan sebagai pembalasan, kata seorang sumber dengan pengetahuan tentang masalah tersebut, dikutip dari Reuters.

Para pakar Cina yang berbasis di AS mengatakan Beijing juga dapat memilih untuk menargetkan konsulat AS yang lebih penting di Hong Kong, Shanghai atau Guangzhou, sesuatu yang dapat merugikan bisnis Amerika.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

7 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

17 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya