Australia Klarifikasi Pernyataan Siap Tampung Warga Hong Kong

Minggu, 12 Juli 2020 14:45 WIB

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Sumber: REUTERS/Feline Lim

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Imigrasi Australia, Alan Tudge, mengklarifikasi pernyataan Perdana Menteri Scott Morrison perihal siap menampung warga Hong Kong yang kabur dari UU Keamanan Nasional. Ia mengatakan bahwa meski Australia bersedia menampung pelarian dari Hong Kong, bukan berarti izin tinggal permanen akan otomatis diberikan.

"Apa yang saya coba katakan, semua warga Hong Kong memiliki kesempatan untuk mendapat izin tinggal permanen di Australia. Namun, jika ada masalah serius, mereka bisa dikirim ke Hong Kong," ujar Alan Tudge, dikutip dari South China Morning Post, Ahad, 12 Juli 2020.

Sebagaimana diketahui, berbagai negara mulai menawarkan izin tinggal permanen terhadap warga Hong Kong pasca disahkannya UU Keamanan Nasional oleh Parlemen Cina. Beberapa negara di antaranya adalah Amerika, Inggris, dan Australia. Negara-negara tersebut memandang UU Keamanan Nasional Hong Kong mengancam kebebasan berpendapat dan hak asasi warga di salah satu pusat bisnis Asia itu.

Beberapa warga Hong Kong sendiri mulai khawatir bertahan di negara mereka. Terutama, mereka yang selama ini terlibat dalam aktivitas pro-demokrasi. Mereka khawatir akan diperkarakan dengan UU Keamanan Nasional Hong Kong yang memiliki sejumlah pasal karet.

Tudge melanjutkan, untuk bisa mendapat izin tinggal permanen di Australia, warga Hong Kong harus memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan. Prasyarat tersebut termasuk test-tes untuk menguji kepribadian dan pengetahuan warga Hong Kong akan hukum tinggal di Australia.

"Ada tes kepribadian, tes keamanan nasional, dan semacamnya. Jadi tidak ada menerima izin tinggal permanen secara otomatis," ujar Tudge.

Bagi warga Hong Kong yang memegang visa pelajar dan visa kerja di Australia, Tudge memberikan kabar bagus. Ia menyatakan pemegang kedua visa tersebut akan mendapat penawaran perpanjangan masa berlaku selama lima tahun. Dengan begitu, mereka tidak harus langsung pulang ke Hong Kong.

Selain itu, kata Tudge, Australia bisa membantu proses mengungsi (refugee settlement) apabila pelajar dan pekerja asal Hong Kong khawatir akan keselamatan mereka. Namun, warga Hong Kong tersebut harus bisa menunjukkan bukti bahwa mereka akan dipersekusi jika pulang.

Per hari ini, tercatat ada 10.500 pelajar dan 1.500 pekerja asal Hong Kong di Australia. Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan berhak mengambil tindakan atas tawaran Australia ke warga Hong Kong. "Australia harus siap menanggung konsekuensinya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian.

ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST

News link: https://www.scmp.com/news/asia/australasia/article/3092827/we-cannot-guarantee-residency-hongkongers-australian-minister

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

7 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

1 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

1 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

3 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

7 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

10 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

10 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

10 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya