Telepon Putin, Mahmoud Abbas Bersedia Negosiasi dengan Israel

Jumat, 10 Juli 2020 07:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov (kanan) dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia 12 Februari 2018. [REUTERS / Maxim Shipenkov / Pool]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa dirinya siap melanjutkan negosiasi dengan Israel di bawah legitimasi internasional.

"Palestina siap untuk kembali ke meja perundingan dengan Israel di bawah naungan Kuartet, yang terdiri dari AS, Uni Eropa, PBB dan Rusia, kata Mahmoud Abbas pada Rabu, dikutip dari Jerusalem Post, 9 Juli 2020.

Abbas mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin selama percakapan telepon bahwa Palestina ingin negosiasi yang diusulkan didasarkan pada "legitimasi internasional" dan dengan partisipasi negara-negara lain, menurut rilis yang dilaporkan kantor berita Palestina, WAFA News Agency.

"Abbas memberi tahu Putin dalam perkembangan politik terbaru, khususnya mengenai rencana aneksasi Israel, yang ditolak oleh Palestina, Arab dan komunitas internasional," lapor WAFA.

Mahmoud Abbas menyatakan penghargaan atas penolakan Rusia terhadap rencana Israel untuk menerapkan kedaulatannya di beberapa bagian Tepi Barat "dengan kekuatan dan dukungannya bagi hak rakyat Palestina untuk kemerdekaan dan kebebasan."

Advertising
Advertising

Dia juga memberi pengarahan kepada presiden Rusia tentang upaya Palestina untuk memerangi penyebaran pandemi virus corona dan memberi selamat kepadanya atas hasil pemungutan suara terbaru tentang amandemen Konstitusi, yang memperpanjang batas masa jabatan presiden.

Sebagai tanggapan, Putin menyuarakan dukungan negaranya untuk solusi dua negara dan menekankan pentingnya menghidupkan kembali proses perdamaian berdasarkan resolusi internasional dan di bawah naungan internasional.

Selain itu, Putin menyatakan kesiapan Rusia untuk bekerja untuk mengakhiri perselisihan antara faksi Fatah yang dipimpin Mahmoud Abbas di Tepi Barat dan Hamas di Gaza.

Otoritas Palestina telah menyerukan intifada (pemberontakan) ketiga atas rencana aneksasi Tepi Barat, sementara Hamas memperingatkan aneksasi Tepi Barat akan menjadi deklarasi perang Israel terhadap Palestina.

Rencana aneksasi Tepi Barat oleh Israel merupakan bagian proposal perdamaian Presiden AS Donald Trump yang dirilis awal tahun ini dan telah memancing teguran keras dari Uni Eropa dan beberapa negara Arab. Israel telah menunda aneksasi Tepi Barat dan Lembah Yordan yang awalnya direncanakan pada 1 Juli.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

5 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

6 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

8 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

9 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

11 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

12 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

14 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

22 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya