Putin Bilang Ini setelah Amandemen Konstitusi Berlangsung

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 7 Juli 2020 05:01 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Angkatan Darat Rusia, Oleg Salyukov, pergi setelah Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah di Moskow, Rusia 24 Juni 2020. [REUTERS / Maxim Shemetov]

TEMPO.CO, Moskow – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan amandemen konstitusi yang telah disetujui menciptakan kondisi bagi kemajuan pembangunan Rusia selama beberapa dekade ke depan.

Perubahan konstitusi ini disetujui lewat pemungutan suara dalam referendum, yang berlangsung selama sepekan dan berakhir pada 1 Juli 2020.

“Saya sangat yakin kita melakukan hal yang benar dengan melakukan amandemen untuk konstitusi saat ini,” kata Putin seperti dilansir kantor berita Rusia TASS dan dikutip Reuters pada Ahad, 5 Juli 2020.

Salah satu perubahan amandemen yang terjadi adalah ketentuan yang memungkinkan Putin untuk maju sebanyak dua kali lagi untuk masa jabatan Presiden.

Jika dia terpilih selama dua periode lagi, maka Putin akan berkuasa hingga 2036.

Advertising
Advertising

Perubahan lain dalam konstitusi ini adalah mantan Presiden tidak bisa dituntut secara hukum.

Lalu, ada referensi kepada Tuhan di dalam konstitusi baru ini.

Konstitusi juga mengatur soal perlindungan pensiun dan menyatakan pernikahan sebagai penyatuan lelaki dan perempuan.

Oposisi menilai amandemen ini sebagai ilegal dan tidak sah. Sedangkan grup pemantau referendum mengatakan ada masalah dalam proses pemungutan suara.

Seusai referendum ini, Putin mengatakan,”Ini akan memperkuat bangsa kita dan menciptakan kondisi untuk pembangunan yang progresif bagi negara ini selama beberapa dekade ke depan,” kata Putin.

Kremlin menyebut dukungan publik untuk amandemen konstitusi ini sebagai kemenangan bagi Putin.

Menurut kantor berita TASS, Putin juga mengatakan amandemen konstitusi ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan konstitusi seperti yang dilakukan Uni Sovyet. Dia menyebut soal hak setiap negara untuk bisa menarik diri dari Uni Sovyet setelah bergabung selama beberapa tahun. “Ini adalah bom waktu yang harus kita hindari,” kata dia.

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

18 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

19 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

4 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

4 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya