Tentara India Diklaim Dijebak Cina di Insiden Lembah Galwan

Senin, 6 Juli 2020 12:55 WIB

Tiga dari 20 tentara India yang tewas dalam bentrokan dengan tentara Cina di Lembah Galwan, 15 Juni 2020. Searah jarum jam dari kiri: Kolonel B Santosh Babu, Sepoy Ojha, dan Havildar Palani.[PTI]

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga dari 20 tentara India yang tewas dalam pertarungan di lembah Galwan mengklaim para korban dijebak oleh tentara Cina. Dalam salah satu keterangan keluarga korban, tentara India dikepung tentara Cina dalam jumlah besar, di perbukitan yang curam, dan tidak memiliki senjata untuk membela diri.

Hal tersebut terungkap dalam laporan khusus Reuters dengan keluarga korban. Keluarga korban tidak bisa menyebut nama dan identitas karena aturan militer di India. Namun, mereka mau membagikan keterangan dari saksi mata serta laporan otopsi.

"Beberapa tentara India tewas karena lehernya diserang dengan benda tajam di tengah kegelapan," ujar keluarga korban sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 6 Juli 2020.

Diberitakan sebelumnya, pada 15 Juni lalu, insiden berdarah terjadi di lembah Galwan. Di kawasan perbukitan yang memisahkan Cina dan India tersebut, kedua negara terlibat perkelahian yang berujung puluhan korban jiwa. Korban dari pihak Cina belum diketahui hingga sekarang.

Baik India maupun Cina sama-sama saling menyalahkan atas insiden yang dilatari sengketa perbatasan itu. Keduanya mengaku diprovokasi pihak lawan. Perkembangan terbaru, India menerapkan berbagai sanksi untuk Cina mulai dari melarang mereka berinvestasi di proyek strategis hingga memblokir aplikasi-aplikasi mereka.

Reuters, dalam laporan khususnya, mewawancarai 13 keluarga dari 20 tentara yang tewas. Dalam proses itu, beberapa keluarga menunjukkan laporan otopsi korban perkelahian yang berlangsung selama enam jam tersebut.

Foto tongkat besi berpaku beredar di media sosial dan telah diklaim digunakan saat perkelahian antara tentara India dan Cina dai Lembah Galwan.[Twitter/Lembah Galwan]


Beberapa korban tercatat mendapat luka-luka yang mengerikan. Selain ada yang tewas karena luka di bagian leher, ada juga tewas karena dipukul mundur hingga jatuh ke Sungai Galwan. Bebrapa korban juga ada yang pembuluh nadinya rusak.

Menurut pengakuan para anggota keluarga, luka-luka yang mengerikan itu karena para tentara India hanya bertarung dengan tangan kosong atau benda-benda di sekitarnya. Hal itu dibenarkan pejabat militer di Delhi yang enggan disebutkan namanya.

"Apa yang terjadi adalah pertarungan bebas, tanpa aturan, di mana mereka hanya bertahan di tongkat, batu, dan tangan," ujar pejabat militer di Delhi

Rumah Sakit Militer Ladakh enggan berkomentar soal hasil laporan otopsi. Mereka mengatakan semua keterangan sudah tercatat di laporan otopsi dan sertifikat kematian. Hal senada disampaikan oleh Kementerian Pertahanan India.

Kementerian Luar Negeri Cina membantah menjebak tentara India yang berasal dari Regimen Bihar 16 itu. Mereka mengatakan, tentara India duluan lah yang menyerang mereka secara tiba-tiba ketika negosiasi berjalan.

"Mereka tiba-tiba menyerang kami secara ganas. Tanggung jawab jelas tidak ada di tangan kami," ujar Kementerian Luar Negeri Cina, tanpa menyertakan bukti. Kementerian Pertahanan Cina enggan menjawab soal insiden lembah Galwan

ISTMAN MP | REUTERS

Advertising
Advertising

Berita terkait

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

7 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

8 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

10 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

12 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

14 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

14 jam lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

15 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

2 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

2 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya