TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri India, Narendra Modi, berkunjung ke Lembah Galwan pasca insiden berdarah yang menewaskan puluhan tentaranya. Di sana, ia memberikan penghormatan kepada para tentara tersebut sekaligus menyindir Cina yang ia anggap terjebak di era ekspansi.
"Era ekspansi sudah berakhir. Saat ini kita berada di era pembangunan. Sejarah menunjukkan bahwa mereka yang rajin melakukan ekspansi akan kalah atau terpaksa balik badan," ujar Modi tanpa menyebut nama Cina, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Jumat, 3 Juli 2020.
Sebagaimana diketahui, beberapa pekan lalu, insiden berdarah terjadi di lembah Galwan antara tentara India dan Cina. Keduanya berkelahi, menggunakan batu dan tombak, di mana berujung pada tewasnya 20 tentara India. Sejumlah tentara Cina diyakini juga menjadi korban, namun pemerintah negeri tirai bambu itu belum mengungkap detilnya hingga sekarang.
Peristiwa di kawasan perbatasan tersebut tak ayal memanaskan hubungan India dan Cina. Kedua kubu sama-sama tidak mau disalahkan dan menyebut lawan masing-masing sebagai provokator. Hal yang terbaru, seperti yang telah disebutkan, Modi menyindir Cina yang memang terkenal rajin melakukan ekspansi, mulai di lembah Galwan hingga Laut Cina Selatan.
Di India, Modi ditekan untuk memberikan respon keras terhadap Cina. Beberapa anjuran diberikan mulai dari memberi respon militer hingga memberi sanksi dagang. Sejauh ini, Modi sudah memblokir sejumlah aplikasi Cina, meminta e-commerce Cina untuk melabeli produk India, dan melarang perusahaan Cina terlibat dalam proyek infrastruktur strategis.
Modi melanjutkan bahwa ia akan memastikan tentaranya yang tewas di Galwan tidak mati sia-sia. Ia bahkan mengatakan bahwa insiden di Galwan menunjukkan kepada dunia betapa tentara India tidak mudah dibuat bertekuk lutut.
"Keberanian yang kalian tunjukkan telah menunjukkan kepada dunia kekuatan India," ujar Modi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, memperingatkan Modi untuk hati-hati dengan sikapnya. Zhao Lijian berkata bahwa Modi seharusnya memastikan India dan Cina bersama-sama mencoba mengamankan hubungan bilateral kedua negara.
"India jangan sampai membuat perhitungan strategis yang salah dengan Cina," ujar Zhao Lijian mengancam.
ISTMAN MP | AL JAZEERA