Boris Johnson Peringatkan Israel Jangan Aneksasi Tepi Barat

Rabu, 1 Juli 2020 20:00 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama pidato kenegaraan yang direkam dari Downing Street No 10 tentang pelonggaran lockdown selama virus corona di London, Inggris, 10 Mei 2020. [Andrew Parsons / No 10 Downing Street / Handout melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, memperingatkan Israel pada Rabu agar jangan menganeksasi Tepi Barat karena melanggar hukum internasional dan memperburuk hubungan dengan negara-negara Arab.

"Aneksasi akan melanggar hukum internasional," kata Johnson dalam sebuah opini untuk Yediot Aharonot, harian terlaris Israel, dikutip Reuters, 1 Juli 2020.

"Aneksasi akan membahayakan kemajuan yang telah dibuat Israel dalam meningkatkan hubungan dengan dunia Arab dan Muslim," tulis Johnson, menyerukan solusi yang memungkinkan keadilan dan keamanan bagi warga Israel dan Palestina.

Di bawah cetak biru perdamaian yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada Januari, Israel mengatakan akan memperluas kedaulatannya pada permukiman Yahudi dan Lembah Yordan di Tepi Barat, hingga 30 persen dari wilayah tersebut. Netanyahu sebelumnya mengumumkan akan memulai proses aneksasi pada 1 Juli, yang kemungkinan adalah pemungutan suara terkait rencana tersebut di Parlemen Israel. Namun, tidak ada rapat yang digelar di Knesset (Parlemen Israel) pada 1 Juli.

Palestina, yang telah menolak proposal Trump, berusaha untuk mendirikan negara merdeka di Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Israel merebut daerah-daerah itu dalam perang 1967 dan menarik tentara dan pemukim dari Gaza pada 2005.

Advertising
Advertising

Para pemimpin Palestina, PBB, negara-negara Eropa bersama negara-negara Arab, mengecam pencaplokan dan menganggap permukiman yang dibangun Israel di atas tanah yang diduduki adalah ilegal.

Israel membantah ini dengan mengutip dalil Alkitab, historis, dan kondisi politis di Tepi Barat.

Johnson, yang kakek buyut dari ibunya adalah seorang Yahudi kelahiran Moskow, mengatakan ia pernah bekerja di kibbutz Israel selama masa mudanya. Dalam opini tersebut, dia mengatakan dia telah menjadi "pembela Israel yang paling bersemangat".

"Ada cara lain," tulis Johnson pada kolom opini Yediot Aharonot, dikutip Jerusalem Post.

"Sementara saya memahami rasa frustrasi yang dirasakan oleh kedua belah pihak, adalah tugas kita untuk mengambil keuntungan dari energi saat ini untuk mengembalikan waktu lain ke meja perundingan dan mengupayakan solusi. Ini akan menuntut kompromi dari kedua belah pihak," kata Johnson.

"Saya tidak meremehkan tantangan yang ada di jalan untuk mencapai perdamaian abadi. Tapi saya masih percaya bahwa satu-satunya cara untuk mencapai keamanan sejati dan abadi bagi Israel, tanah air orang-orang Yahudi, adalah melalui solusi yang memungkinkan keadilan dan keamanan bagi Israel dan Palestina," tegas Johnson.

"Saya bangga dengan kontribusi Inggris terhadap pendirian Israel dengan Deklarasi Balfour pada tahun 1917. Tetapi itu akan tetap belum selesai sampai solusi ditemukan yang akan memberikan keadilan dan perdamaian abadi bagi Israel dan Palestina," ujar Johnson. "Satu-satunya cara untuk mencapai ini adalah agar kedua belah pihak kembali ke meja perundingan. Ini harus menjadi tujuan kita. Aneksasi hanya akan menjauhkan kita dari itu."

Boris Johnson menekankan bahwa Inggris adalah salah satu dari sedikit negara anggota PBB yang mendukung dan membela Israel dari kritik yang tidak adil dan tidak proporsional.

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 menit lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

2 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

10 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

12 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

13 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

18 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

19 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

19 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

20 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

20 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya