Buruk Menangani Corona, Negara Bagian Amerika Dapat Nilai C

Senin, 29 Juni 2020 13:35 WIB

Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, mendengarkan ketika Presiden AS Donald Trump menjawab pertanyaan selama pengarahan harian satuan tugas virus Corona di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Maret 2020. [REUTERS / Jonathan Ernst]

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar dan penasehat epidemi Amerika, Anthony Fauci, memberikan penilaiannya soal penanganan virus Corona (COVID-19) di Amerika. Menurutnya, beberapa negara bagian layak mendapat C karena buruknya penanganan yang dilakukan.

"Beberapa negara bagian saya berikan A+. Ada yang dapat A, tapi ada juga yang akan mendapat C," ujar Fauci sebagaimana dikutip dari CNN, Senin, 29 Jun

Fauci melanjutkan bahwa salah satu negara bagian yang akan mendapat A adalah New York. Untuk negara-negara bagian yang mendapat C, ia ogah mengungkapkan nama-namanya.

Perihal bagaimana sebuah negara bagian bisa mendapat nilai C, Fauci mengatakan hal itu ia ukur berdasarkan faktor kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Lebih jelasnya, apakah gubernur negara bagian terkait berhasil mengkoordinir aparatnya, menertibkan warga, dan mampu membuat keputusan yang tepat dengan cepat.

"Ada beberapa negara bagian yang pemimpinnya agak gegabah dalam mengambil keputusan. Ada juga yang pemimpinnya sudah bagus, namun rakyatnya bandel," ujar Fauci.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, beberapa negara bagian di Amerika menunda pelonggaran pembatasan sosial setelah mengetahui jumlah kasus Corona meningkat. Salah satunya adalah Texas.

Texas sudah memulai pelonggaran sejak 30 April lalu, menjadikannya sebagai salah satu negara bagian tercepat menerapkan hal itu. Namun, di bulan Juni, jumlah kasus di negara bagian terbesar kedua itu terus meningkat. Alhasil, mereka menutup kembali restoran dan bar untuk menekan angka kasus.

Hal senada terjadi di North Carolina. Pelonggaran lockdown di sana berlangsung sejak 22 Mei lalu. Di bulan Juni, tahapan pelonggaran diberhentikan di tengah jalan karena jumlah kasus meningkat. Beberapa sektor yang tak jadi dibuka adalah restoran, bar, tempat hiburan, gym, dan taman rekreasi. Warga diwajibkan memakai masker lagi.

Amerika sendiri memang masih menjadi episentrum virus Corona (COVID-19). Data terakhir, Amerika mencatatkan 2,6 juta kasus, 128 ribu korban meninggal, dan 1 juta pasien sembuh.

ISTMAN MP | CNN | NEW YORK TIMES

Berita terkait

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

13 jam lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

15 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

3 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

8 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

8 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya