TEMPO.CO, Jakarta - Penasehat epidemi Amerika, Anthony Fauci, ragu beragam vaksin Corona yang dikembangkan akan 100 persen manjur. Sebab, berdasarkan pengalaman selama ini, tidak ada vaksin yang benar-benar 100 persen efektif.
"Satu-satunya pencapain terbaik adalah vaksin campak yang 97-98 persen efektif. Akan sangat hebat jika kita bisa mencapai angka itu, namun saya ragu," ujar Fauci sebagaimana dikutip dari CNN, Senin, 29 Juni 2020.
Menurut Fauci, kemungkinan terbesar adalah vaksin Corona akan efektif 70-75 persen saja saat didistribusikan pertama kali. Hal itu menimbang berbagai kemungkinan mulai dari masa pengembangan yang singkat dan cakupan tes yang belum begitu besar.
Fauci menambahkan bahwa vaksin Corona dengan efektivitas 70-75 persen tidak menjamin Herd Immunity, bahkan ketika dikonsumsi dua pertiga populasi. Sebab, kata ia, masih banyak warga yang tidak mau menuruti pembatasan sosial dan anti-vaksin.
Sebagai catatan, Herd Immunity adalah situasi ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular. Hal itu baik karena vaksinasi maupun karena sudah pernah sembuh dari penyakit terkait.
"Masih ada orang-orang yang anti-sains, anti-otoritas, anti-vaksin di Amerika. Mengerikannya, dalam presentase yang lumayan besar. Kita banyak PR untuk mengedukasi mereka," ujar Fauci.
Fauci mengklaim bahwa Pemerintah Amerika tengah mempersiapkan program edukasi soal vaksinasi. Hal itu untuk memastikan sebanyak mungkin orang mau divaksin ketika vaksin Corona siap. Namun, hingga berita ini ditulis, Kementerian Kesehatan Amerika menyatakan belum ada rencana mengeluarkan program itu.
Terkait vaksin, catatan Tempo ada 120 jenis vaksin Corona yang dalam pengembangan. Tes terhadap manusia pun sudah mulai dilakukan. Mayoritas menargetkan Desember sebagai target produksi vaksin virus Corona.
Berbagai pemerintah memberikan kucuran dana untuk mempercepat prosesnya. Amerika, misalnya, membuat Operasi Warp Speed untuk membantu pengembangan vaksin di sana. Kurang lebih US$ 2 miliar dikucurkan untuk operasi itu. Beberapa perusahaan farmasi yang disokong adalah Pfizer, Johnson & Johnson, Merck, dan AstraZenica.
ISTMAN MP | CNN