Belum Ada Putusan Akhir dari Trump Soal Aneksasi Tepi Barat

Jumat, 26 Juni 2020 13:35 WIB

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat senior Amerika Serikat mengatakan Presiden Donald Trump belum memutuskan apakah akan memberi lampu hijau atas rencana aneksasi Tepi Barat oleh Israel.

"Belum ada keputusan akhir tentang langkah-langkah selanjutnya untuk mengimplementasikan rencana Trump," salah satu pejabat senior AS mengatakan kepada Reuters, 25 Juni 2020, merujuk pada cetak biru proposal perdamaian Palestina-Israel yang digagas oleh Jared Kushner, menantu sekaligus penasihat senior Donald Trump.

Diskusi tingkat tinggi berpusat pada rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memperluas kedaulatan Israel atas permukiman Yahudi di wilayah tersebut, yang mendapat kecaman dari Palestina, sekutu Arab AS dan pemerintah asing lainnya termasuk PBB.

Ketika kabinet Netanyahu memulai diskusi resmi untuk pencaplokan pada hari Rabu, sikap AS yang masih belum jelas menunjukkan bahwa pemerintahan Trump ingin bergerak dengan hati-hati.

Trump, yang telah menerapkan kebijakan yang sangat pro-Israel, berpartisipasi dalam diskusi, kata pejabat senior AS.

Advertising
Advertising

Pejabat AS lainnya mengatakan "pencarian fakta" lebih lanjut diperlukan sebelum menentukan sikap AS.

Warga Israel mengikuti demo untuk memprotes rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat, di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 6 Juni 2020. REUTERS/Amir Cohen

Di bawah proposal perdamaian Trump yang diluncurkan pada bulan Januari, Amerika Serikat akan mengakui permukiman yang dibangun di atas tanah Palestina sebagai bagian dari Israel.

Proposal itu akan menciptakan negara Palestina tetapi memberlakukan persyaratan yang ketat. Para pemimpin Palestina telah menolak inisiatif tersebut.

Netanyahu mengharapkan persetujuan AS untuk memperluas kedaulatan atas permukiman Tepi Barat dan Lembah Yordan, yang sebagian besar ditinggali oleh permukiman ilegal Israel.

Pertemuan minggu ini melibatkan menantu Trump dan penasihat senior Jared Kushner, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan para pembantu lainnya. Pada hari Rabu, Pompeo mengatakan bahwa setiap keputusan tentang aneksasi sepenuhnya terserah pada Israel.

Di antara opsi utama di bawah usulan AS adalah proses bertahap di mana Israel awalnya akan menyatakan kedaulatan atas beberapa permukiman dekat dengan Yerusalem, bukan 30% dari Tepi Barat yang dibayangkan dalam rencana Netanyahu, menurut seseorang yang dekat dengan masalah ini.

Dikutip dari Times of Israel, Netanyahu mengatakan dia ingin mencaplok 132 permukiman Tepi Barat dan Lembah Yordan atau 30 persen wilayah yang dialokasikan untuk Israel di bawah rencana perdamaian Israel-Palestina pemerintahan Trump.

Pemerintahan Trump belum menutup pintu untuk aneksasi yang lebih besar. Namun Kushner khawatir bahwa membiarkan Israel bergerak terlalu cepat dapat semakin menjauhkan Palestina.

Ada juga kekhawatiran tentang oposisi dari Yordania, satu dari hanya dua negara yang memiliki perjanjian damai dengan Israel, dan dari negara-negara Teluk yang diam-diam memperluas hubungan dengan Israel. Washington juga ingin kabinet Persatuan Israel yang masih terpecah atas masalah ini bisa mencapai konsensus.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

2 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

4 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

5 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

7 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

8 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

10 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

18 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

21 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

22 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya