John Bolton Berharap Donald Trump Hanya Menjabat Satu Periode

Senin, 22 Juni 2020 16:00 WIB

Mantan penasihat keamanan nasional AS John Bolton berbicara selama kuliah umum di Duke University di Durham, North Carolina, AS 17 Februari 2020. [REUTERS / Jonathan Drake]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan penasihat keamanan Amerika Serikat, John Bolton, mengecam kepresidenan Donald Trump karena merusak Amerika Serikat dan berharap Trump hanya menjabat satu periode.

"Saya berharap (sejarah) akan mengingatnya sebagai presiden satu periode yang tidak menjerumuskan negara ke dalam spiral yang entah dari mana berasal. Kita bisa bersitahan dalam satu masa jabatan, saya sangat yakin, bahkan bukanlah keajaiban jika seorang Republikan konservatif terpilih pada bulan November. Dua periode, saya mengkhawatirkan itu," kata John Bolton dalam wawancara dengan Martha Raddatz di ABC News yang ditayangkan 21 Juni 2020.

Buku John Bolton, The Room Where It Happened, yang berisi pengalamannya selama menjabat penasihat keamanan nasional Trump, mengungkapkan bagaimana kebijakan negara bercampur aduk dengan kepentingan pribadi.

Gedung Putih telah berupaya mencegah agar buku John Bolton tidak diterbitkan luas, meski naskah buku sudah di tangah organisasi media.

Sejak beberapa bagian buku itu dibocorkan pada 23 Juni, Bolton dicerca kritik dari kubu Trump dan sekutunya karena mengkhianati kepercayaannya, dan dari para pengkritik Trump karena baru keluar melawan presiden sekarang ketika dia menolak untuk bersaksi sebelum sidang pemakzulan Trump. Bolton dikecam oposisi Trump karena tetap diam ketika Trump diadili di Senat.

Advertising
Advertising

Selama wawancara, Bolton meramalkan respons Trump terhadapnya seperti gunung berapi."Ini khas pemerintahan Trump bahwa ketika dihadapkan dengan kritik, mereka tidak berurusan dengan substansi kritik, mereka menyerang orang, yang saya duga sepenuhnya dan tidak mengejutkan saya," kata Bolton.

Trump sendiri telah mengecam Bolton sebagai orang "gila" dan "pembohong", sambil menuduhnya mengungkapkan informasi rahasia dan menyerangnya secara pribadi. "Semua orang di Gedung Putih membenci John Bolton," kata Trump setelah pengungkapan buku.

Komentar-komentar itu bertentangan dengan apa yang dikatakan Trump beberapa bulan lalu setelah Bolton meninggalkan pemerintahan, mengatakan kepada wartawan pada bulan November, "Saya suka John Bolton. Saya selalu akrab dengannya."

Trump memecat John Bolton, seorang garis keras dalam kebijakan luar negeri, September lalu setelah 17 bulan menjabat sebagai penasihat keamanan nasional.

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

12 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

23 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

30 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

33 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

35 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

36 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

36 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya