Mantan Penasehat: Trump Minta Bantuan Cina untuk Menangi Pilpres

Kamis, 18 Juni 2020 15:24 WIB

Penasihat Keamanan Nasional John Bolton mendengarkan ketika Presiden AS Donald Trump mengadakan rapat kabinet di Gedung Putih di Washington, AS, 9 April 2018. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan penasehat kemanan nasional Amerika, John Bolton, mengklaim Presiden Amerika, Donald Trump, meminta bantuan asing untuk memenangkan Pemilu Presiden tahun ini. Salah satunya adalah Cina yang, ironisnya, tampak berseteru dengan Amerika saat ini.

Klaim tersebut tertulis dalam buku baru John Bolton yang berjudul The Room Where It Happened. Buku tersebut ditargetkan terbit pekan depan. Namun, administrasi Trump tengah menempuh jalur hukum untuk mencegah Bolton menerbitkannya. Dalih yang mereka pakai, alasan keamanan.

"Trump memohon kepada Xi (Jinping, Presiden Cina) untuk memastikan dia menang," ujar John Bolton sebagaimana dikutip dari ulasan bukunya di New York Times, Kamis, 18 Juni 2020.

Cara yang dipakai Trump untuk membujuk Cina adalah kesepakatan dagang. Trump, klaim John Bolton, menjanjikan keringanan tarif apabila Cina mau mengimpor produk-produk pertanian Amerika.

Kaitan hal tersebut dengan Pilpres November nanti, Trump secara spesifik ingin Cina membeli produk pertanian dari negara bagian yang menjadi kantung suara vital. Harapannya, jika Cina mengimpor produk peternakan dari sana, maka Trump bisa mengemasnya sebagai pendulang suara.

"Trump menegaskan pentingnya peran petani dan peternak, termasuk belanja kedelai dan gandum, terhadap Pemilu Presiden 2020," ujar John Bolton menegaskan di bukunya.

Trump pantas khawatir dengan posisinya di Pemilu Presiden nanti. Dalam survei terbaru Reuters, rival Trump, Joe Biden, semakin jauh meninggalkannya.

Menurut survei tertanggal 10-16 Juni, 48 persen pemilih tetap memilih untuk mendukung Biden. Sementara itu, hanya 35 persen pemilih yang akan mendukung Trump. Masalah virus Corona dan kekerasan oleh Kepolisian menjadi faktor penyebab dukungan yang melemah ke Trump.

ISTMAN MP | NEW YORK TIMES | REUTERS

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

7 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

16 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

19 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

20 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

20 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

21 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya