Trump Sanksi ICC karena Selidiki Kejahatan Perang di Afganistan

Jumat, 12 Juni 2020 12:00 WIB

Presiden Donald Trump menyampaikan pidato kepada pasukan AS, dengan Presiden Afganistan Ashraf Ghani berdiri di belakangnya, selama kunjungan mendadak ke Pangkalan Udara Bagram, Afganistan, 28 November 2019. [REUTERS / Tom Brenner]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donald Trump mengesahkan sanksi ekonomi dan perjalanan terhadap karyawan Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) yang terlibat dalam penyelidikan dugaan kejahatan perang pasukan Amerika di Afganistan.

Selama pengumuman perintah eksekutif presiden, pejabat pemerintahan Trump mengatakan ICC yang bermarkas di Den Haag itu mengancam melanggar kedaulatan nasional AS dan menuduh Rusia memanipulasi ICC untuk tujuan Kremlin.

"Kami tidak bisa, kami tidak akan berdiri karena rakyat kami diancam oleh pengadilan kanguru," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ketika mengumumkan sanksi ke ICC, dikutip dari Reuters, 12 Juni 2020, mengejek ICC sebagai Pengadilan Kangguru, istilah untuk menyebut pengadilan yang mengabaikan standar hukum dan memiliki sedikit atau tanpa kedudukan resmi di wilayah yurisdiksi bersangkutan.

"Saya punya pesan untuk banyak sekutu dekat di dunia. Orang-orang Anda bisa menjadi yang berikutnya, terutama mereka yang berasal dari negara-negara NATO yang memerangi terorisme di Afganistan bersama kami," katanya.

Dalam sebuah pernyataan, ICC mengatakan langkah Washington adalah serangkaian serangan terbaru yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pengadilan.

Advertising
Advertising

"Serangan-serangan ini merupakan eskalasi dan upaya yang tidak dapat diterima untuk mengganggu aturan hukum dan proses pengadilan," kata ICC.

Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok, yang juga anggota aliansi keamanan Barat, menulis di Twitter bahwa ia sangat terganggu oleh sikap AS, dan mengatakan negaranya mendukung ICC, yang ia gambarkan sebagai "lembaga penting dalam perang melawan impunitas."

Sanksi yang dapat dikenakan berdasarkan perintah eksekutif termasuk pembekuan aset AS dari mereka yang membantu ICC menyelidiki atau menuntut warga negara Amerika tanpa persetujuan AS, serta melarang mereka dan keluarga mereka untuk mengunjungi Amerika Serikat.

Selain Mike Pompeo, pejabat tinggi AS lain yang hadir pada pengumuman tersebut adalah Menteri Pertahanan Mark Esper, penasihat keamanan nasional Robert O'Brien dan Jaksa Agung William Barr.

Jaksa Mahkamah Kejahatan Internasional, ICC, Fatou Bensouda [File photo]

Jaksa penuntut ICC, Fatou Bensouda, ingin menyelidiki kemungkinan kejahatan yang dilakukan antara tahun 2003 dan 2014, termasuk dugaan pembunuhan massal warga sipil oleh Taliban, serta dugaan penyiksaan tahanan oleh otoritas Afganistan, serta dugaan pelanggaran oleh pasukan AS dan CIA. Investigasi ICC diberikan lampu hijau pada bulan Maret.

ICC memutuskan untuk meluncurkan investigasi setelah pemeriksaan pendahuluan oleh jaksa penuntut pada tahun 2017 menemukan alasan yang masuk akal untuk meyakini ada kejahatan perang dilakukan di Afganistan dan bahwa pengadilan memiliki yurisdiksi.

ICC didirikan pada tahun 2002 oleh komunitas internasional untuk menuntut kejahatan perang, genosida, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. ICC memiliki yurisdiksi hanya jika negara anggota tidak mampu atau tidak mau menuntut kejahatan itu sendiri. Amerika Serikat tidak pernah menjadi anggota ICC.

Aktivis hak asasi manusia menyerang langkah Trump. Andrea Prasow, direktur Washington untuk Human Rights Watch, mengatakan tindakan itu menunjukkan penghinaan terhadap aturan hukum global dan mewakili upaya terang-terangan untuk menghalanginya.

Tindakan AS adalah serangan terbaru pemerintahan Trump terhadap badan internasional. Trump, yang telah mempromosikan kebijakan America First, akhir bulan lalu mengatakan dia akan mengakhiri hubungan AS dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Afganistan adalah anggota ICC, meskipun Kabul berpendapat bahwa setiap kejahatan perang harus dituntut secara lokal.

Berita terkait

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

21 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

1 hari lalu

Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

2 hari lalu

Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Benjamin Netanyahu, ICC dan Ali Khamenei

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Benjamin Netanyahu, ICC dan Ali Khamenei

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar kemungkinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditangkap oleh ICC.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

5 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Kepala Negara yang Ditangkap dan Diadili Mahkamah Pidana Internasional atau ICC, Berikutnya Netanyahu?

5 hari lalu

Kepala Negara yang Ditangkap dan Diadili Mahkamah Pidana Internasional atau ICC, Berikutnya Netanyahu?

PM Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan beberapa negara ke ICC atas genosida Gaza, Palestina. Berikut pemimpin dunia pernah diadili ICC?

Baca Selengkapnya

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

5 hari lalu

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

Setidaknya 5 negara laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC. Negara mana saja? Sejauh mana kewenangan ICC bisa menanganinya?

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

8 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya