Profesor Kritik Morrison Soal Tidak Ada Perbudakan di Australia

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 11 Juni 2020 14:32 WIB

Anthony Kemp, dan Stedman Sailor, anggota komunitas Aborigin membuat api saat upacara asap pada perayaan Hari Australia di Sydney, 26 Januari 2018. Upacara asap adalah kebiasaan suku Aborigin kuno yang dikatakan memiliki sifat penyembuhan dan pembersihan serta membantu mengusir roh jahat. AP

TEMPO.CO, Sydney - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mendapat kritik dari sejumlah kalangan setelah mengatakan tidak ada perbudakan dalam sejarah Australia.

Dia mengatakan ini dalam sebuah diskusi membahas mengenai masa pendudukan Inggris di Australia, yang dia akui cukup brutal.

Sejumlah ahli sejarah, aktivis Aborigin, dan sejumlah anggota parlemen mengaku terkejut dan kecewa dengan pernyataan Scott Morrison ini.

“Perbudakan terhadap penduduk asli, lelaki, dan perempuan serta anak-anak terdokumentasi dengan baik,” kata Sharman Stone, yang pernah menjadi anggota parlemen dan sekarang mengajar politik di Monash University, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 11 Juni 2020.

Stone menambahkan,”Orang-orang yang diperbudak bekerja di sejumlah industri seperti penangkapan ikan dan juga sebagai pembantu rumah tangga.”

Advertising
Advertising

Diskusi ini berlangsung di tengah merebaknya sentimen kesetaraan rasial setelah insiden penangkapan pria kulit hitam George Floyd oleh polisi kulit putih di AS.

Polisi bernama Derek Chauvin itu menekan leher belakang George Floyd selama sekitar 9 menit, yang membuat pria kulit hitam itu kesulitan bernapas dan meninggal.

Ini memunculkan protes besar-besaran di seluruh Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat dan Asia.

Aksi protes itu menjadi gerakan Black Lives Matter, yang kemudian memicu munculnya isu perlakuan sewenang-wenang aparat Australia terhadap warga Aborigin.

Sejumlah warga Aborigin dilaporkan tewas setelah ditahan polisi di Australia.

Scott Morrison menolak desakan publik untuk mencabut sejumlah patung pemimpin kulit putih, yang diduga bermasalah dan bersikap rasis.

Ini misalnya patung Edmund Barton, yang terletak di dekat pemakaman Aborigin.

Barton berperan besar merancang konstitusi Australia, yang mengabaikan hak-hak warga Aborigin. “Morrison mengatakan motif awal demonstran cukup adil tapi pemindahan patung memiliki motif politik,” begitu dilansir Reuters.

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

2 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

4 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

4 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

5 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

5 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

5 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

6 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

6 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

6 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

6 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya