CEO TwitterJack Dorsey Liburkan 19 Juni untuk Keberagaman

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 11 Juni 2020 11:31 WIB

Jack Dorsey pendiri Twitter. Getty Images

TEMPO.CO, San Fransisco – Chief Executive Twitter dan Square, Jack Dorsey, mengatakan perusahaan akan menjadikan 19 Juni atau yang dikenal sebagai Juneteenth sebagai hari libur permanen untuk menunjukkan dukungan kepada keberagaman ras.

19 Juni merupakan tanggal untuk memperingati penghapusan perbudakan di AS oleh Presiden Abraham Lincoln.

Twitter merupakan perusahaan micro-blogging yang didirikan Jack Dorsey bersama tiga orang temannya.

Selain itu, Dorsey juga mendirikan Square, yang memfasilitasi proses pembayaran belanja secara digital.

Dorsey juga dikenal dengan aksi filantropi dengan mengumumkan menyumbang dana sekitar US$1 miliar atau sekitar Rp14 triliun untuk membantu penanganan Covid-19.

Advertising
Advertising

Ini dikenal sebagai Emancipation Proclamation, yang diumumkan di negara bagian Texas pada 19 Juni 1865 saat berakhirnya Perang Sipil.

Dorsey, yang dikenal dengan semangat pluralitasnya, mengumumkan ini pada Selasa malam waktu setempat terkait tewasnya seorang pria kulit hitam AS bernama George Floyd.

Floyd meninggal setelah seorang polisi kulit putih bernama Derek Chauvin menekan leher Floyd dengan dengkul selama nyaris 9 menit saat melakukan proses penangkapan.

Rekaman video amatir dari pejalan kaki menunjukkan Floyd berulang kali mengatakan dia tidak bisa bernapas.

Polisi menangkap Floyd dengan tuduhan melakukan pembelian rokok dengan menggunakan uang palsu.

Seperti dilansir CNN, aksi demonstrasi massal terjadi di berbagai kota AS untuk mengecam kasus tewasnya George Floyd.

Sebagian warga dan aktivis mendesak pemerintah negara bagian untuk membubarkan polisi dan menghentikan pemberian dana.

Sejumlah aksi kerusuhan terjadi dalam demonstrasi di berbagai kota besar di AS seperti New York, Atlanta, Los Angeles, dan Minneapolis.

Sejumlah toko barang ternama menjadi sasaran penjarahan selain perkantoran.

Sejumlah tokoh Partai Demokrat berlutut di Gedung Capitol untuk mengenang George Floyd dan mengajukan undang-undang mereformasi polisi di AS.

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

4 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

10 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

11 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

11 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

12 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

14 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

18 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

18 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

18 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

18 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya