Rusia dan Cina Tolak Keinginan Amerika Embargo Senjata Iran

Rabu, 10 Juni 2020 12:00 WIB

Seorang anggota staf memindahkan bendera Iran dari panggung setelah foto grup dengan menteri luar negeri dan perwakilan dari AS, Iran, Cina, Rusia, Inggris, Jerman, Prancis dan Uni Eropa selama pembicaraan nuklir Iran di Pusat Internasional Wina di Wina,Austria, 14 Juli 2015. [REUTERS / Carlos Barriaoto]

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan Cina mulai mengajukan kasus ke PBB melawan Washington yang mengancam akan memperluas sanksi-sanksi terhadap Iran, diantaranya embargo senjata.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, sudah sama-sama berkirim surat ke-15 negara anggota Dewan Keamanan PBB dan Sekjen PBB Antonio Guterres melaporkan ancaman Amerika Serikat itu.

Sergei Lavrov [Reuters]

Amerika Serikat sudah keluar dari perjanjian nuklir Iran pada 2018, di mana perjanjian itu mengatur soal nuklir Iran dicurigai untuk membuat senjata pemusnah massal. Kesepakatan itu dibuat ketika Negara Abang Sam tersebut dipimpin oleh Presiden Barack Obama.

Dalam suratnya tertanggal 27 Mei 2020, Menlu Lavrov menyebut Amerika Serikat sudah bersikap konyol dan tidak bertanggung jawab. Washington telah mengancam akan kembali menjatuhkan sanksi ke Iran jika Dewan Keamanan PBB tidak memperpanjang embargo senjata Iran yang akan berakhir pada Oktober nanti.

Advertising
Advertising

Di bawah kesepakatan nuklir Iran, negara-negara kekuatan dunia tidak boleh mengembangkan senjata nuklir. Amerika Serikat sudah keluar dari kesepakatan itu, namun masih ingin menjatuhkan sanksi ke Iran.

“Ini sungguh tak bisa diterima dan ini mengingatkan pada peribahasa tentang mengambil kue seseorang dan memakannya,” tulis Lavrov, seperti dikutip dari reuters.com.

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Kelly Craft, pada akhir pekan lalu mengatakan rancangan resolusi soal embargo ke Iran akan segera dibagikan (ke anggota Dewan Keamanan PBB). Cina dan Rusia yang memiliki hak veto sudah memberikan sinyalemen bahwa kedua negara itu menentang perpanjangan penjatuhan embargo senjata kepada Iran.

Jika Rusia – Cina menutup jalan rancangan resolusi Amerika Serikat tersebut, maka Washington harus melewati jalan yang tak mudah jika ingin menindak lanjut sanksi yang hendak dijatuhkannya.

“Amerika Serikat sudah bukan lagi bagian dari kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) setelah meninggalkannya. Dengan begitu, Amerika tak punya hak meminta Dewan Keamanan PBB untuk melawan Iran,” tulis Wang dalam suratnya tertanggal 7 Juni 2020.

Dalam kesepakatan nuklir Iran 2015 (JCPOA), Iran bisa dikenai sanksi termasuk embargo senjata jika Iran melanggar kesepakatan. Namun pada 2018 di bawah Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Washington keluar dari kesepakatan itu dan menyebutnya kesepakatan terburuk.

Dalam suratnya ke PBB, Lavrov mencantumkan pandangan pengadilan internasional 1971 yang berbunyi prinsip dasar memimpin hubungan internasional adalah pihaknya yang menolak atau tidak memenuhi kewajiban tidak bisa mengakui hak yang dimilik dari hubungan internasional tersebut.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

9 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

5 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya