Militer AS Bahas Penghapusan Nama Tokoh Konfederasi Dipicu Demo

Selasa, 9 Juni 2020 09:41 WIB

Kata-kata "Black Lives Matter" masih bisa dibaca sedikit di dasar patung Robert E. Lee di Charlottesville, Va, setelah para pekerja membersihkannya setelah vandalisme pada bulan Juni 2015. nytimes.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin tertinggi militer Amerika Serikat membuka ruang diskusi bipartit tentang penghapusan nama-nama komandan militer Konfederasi di markas militer dipicu oleh gerakan anti rasisme mengecam kematian George Floyd akibat perilaku rasis polisi.

Sedikitnya 10 markas besar dan instalasi militer AS diberi nama komandan militer Konfederasi untuk menghormati mereka. Misalnya Fort Lee, Fort Hood, Fort Benning, dan Fort Gordon.

Menteri Angkatan Bersenjata AS Ryan McCarthy dan Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan membuka diskusi bipartit tentang topik ini. Keduanya kemudian menambahkan setiap instalasi Angkatan Bersenjata diberi nama prajurit yang menempati posisi penting dalam sejarah militer AS.

"Dengan demikian, nama-nama bersejarah mewakili individu, bukan sebab atau ideologi," ujar keduanya dalam pernyataan resmi Angkatan Bersenjata AS, sebagaimana dilaporkan CNN, 9 Juni 2020.

Sementara Markas Marinir AS telah memerintahkan untuk menghapus semua pajangan bendera Konfederasi di setiap instalansi marinir.

Advertising
Advertising

Markas Marinir AS juga memerintahkan penghapusan semua gambar bendera Konfederasi dari kantor dan ruang penyimpanan hingga ke kapal dan kendaraan pemerintah.

"Korps marinir harus menghapus bendera pertempuran Konfederasi dari semua ruang instalasi dan wilayah kerja untuk mendukung nilai-nilai utama kami, memastikan kohesi unit dan keamanan. dan menjaga ketertiban dan disiplin yang baik," ujar Markas Korps Marinir AS dalam perintahnya.

Isu ini mencuat kembali setelah pengunjuk rasa memprotes rasisme dipicu kematian pria Afrika-Amerika, George Floyd pada 25 Maret lalu.

Sekitar lima tahun lalu, isu ini muncul ketika terjadi penembakan di gereja Charleston, South Caroline, yang menewaskan 9 orang Afrika-Amerika. Selembar foto menunjukkan pembunuh 9 orang itu memegang bendera Konfederasi sebelum melakukan penembakan massal.

Pentagon merespons kasus itu dengan menegaskan tidak akan menggantikan nama-nama pemimpin Konfederasi yang disematkan di markas maupun instalasi militer AS.

"Hingga saat ini, tidak ada diskusi untuk menyesuaikan kebijakan penamaan," kata Steve Warren, juru bicara Pentagon.

Menurut pemimpin urusan publik angkatan bersenjata AS, Malcolm B.Frost pada Juli 2015, nama-nama komandan konfederasi itu disematkan di markas maupun instalasi militer AS sebagai spirit rekonsiliasi, bukan pemisahan.

Sejarah pendirian negara AS di antaranya mencatat tentang perang saudara untuk menaklukkan wilayah selatan atau Konfederasi pada 1861-1865.

Konfederasi yang terdiri dari South Carolina, Misssissippi, Florida, Alabama, Georgia, Louisiana, Texas, Virginia, Arkansas, Tennessee, dan North Carolina menolak bergabung dengan AS dan ingin membentuk pemerintahan sendiri.

Negara-negara Konfederasi berada di selatan Amerika, dengan kehidupan terutama sebagai petani atau agraris dan masih melakukan perbudakan.

Perang Saudara berakhir dengan bergabungnya negara-negara Konfederasi dengan Amerika Serikat.

Berita terkait

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

2 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

3 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

4 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

5 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

6 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya