Demo George Floyd, Aparat Kulit Hitam Dalam Posisi Dilematis

Senin, 8 Juni 2020 15:48 WIB

Puluhan ribu orang berkumpul di London, Inggris, berdemonstrasi dengan tema Black Lives Matter terkait tewasnya pria kulit hitam George Floyd di Minneapolis, Amerika. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk Rasa kasus kematian George Floyd menempatkan aparat kulit hitam dalam posisi dilematis. Walau mereka mendukung apa yang saudara-saudara mereka perjuangkan, tak jarang ada protokol keamanan yang harus dipatuhi dan bertentangan dengan demonstran.

Salah satunya terjadi Sabtu pekan lalu. Demonstran menyoraki personil Dinas Rahasia Amerika, yang juga berkulit hitam, untuk berlutut sebagai penghormatan terhadap mereka yang meninggal akibat kekerasan aparat. Namun, personil yang berjaga di gedung Departemen Perbendaharaan Amerika itu tidak bisa menurutinya karena protokol keamanan.

"Saya menghormati apa yang kalian perjuangkan. Saya tetaplah bagian dari kalian. Kalian tetap memperjuangkan hak saya. Namun, saya tidak bisa berlutut karena teknis keamanan," ujar personil Dinas Rahasia Amerika tersebut, yang belum diketahui namanya, kepada demonstran sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin, 8 Juni 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa yang banyak terjadi di Amerika saat ini adalah imbas dari kematian George Floyd. Floyd adalah warga kulit hitam di Minneapolis, Minnesota yang meninggal setelah Kepolisian setempat menindih lehernya dengan lutut.

Hingga berita ini ditulis, unjuk rasa sudah berlangsung lebih dari sepekan. Beberapa di antaranya berujung kerusuhan dan penjarahan di mana warga bertarung dengan aparat keamanan. Tidak sedikit dari aparat-aparat tersebut juga berkulit hitam.

Salah seorang personil Dinas Rahasia Amerika lainnya, yang juga berjaga di depan Kantor Departemen Perbendaharaan, juga dengan sopan menolak. Meski ia sama-sama berkulit hitam, ia mengatakan ada protokol keamanan yang harus ia penuhi. Ia menegaskan bahwa dia mengapresiasi perjuangan komunitasnya.

"Saya masuk ke profesi ini karena saya tumbuh di Georgia. Saya melihat, mendengar, kesaksian para korban (kekerasan). Apa yang kalian perjuangkan menyemangati saya. Anggaplah bahwa apa yang saya lakukan sekarang juga untuk kebaikan kalian," ujarnya.

Secara terpisah, Catrina Thompson, Kepala Kepolisian Winston-Salem, North Carolina, mengatakan bahwa apa yang terjadi terhadap George Floyd tidak merepresentasikan seluruh karakter personil Kepolisian. Jika kenyataannya berbeda, kata Catrina yang juga berkulit hitam, dirinya tidak akan melamar jadi polisi.

"Saya tidak akan berdiri di organisasi ini, dalam wujud apapun, jika ternyata mereka membahayakan anak-anak saya," ujar Catrina.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

16 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

18 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

21 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

2 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

3 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya