Pengunjuk Rasa Robohkan Patung Simbol Kolonialisme Inggris
Reporter
Non Koresponden
Editor
Maria Rita Hasugian
Senin, 8 Juni 2020 08:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengunjuk rasa di Bristol, Inggris yang mengecam rasisme atas kematian George Floyd merobohkan patung simbol kolonialisme Inggris abad 17 kemarin.
Monumen patung Edward Colston yang didirikan tahun 1895 dirobohkan menggunakan tali dan kemudian dibuang ke laut di pelabuhan kota itu kemarin, 7 Juni 2020, sebagaimana dilaporkan CNN.
Para pengunjuk rasa Black Lives Matter bertepuk tangan menyaksikan perobohan patung itu.
Di London, ribuan pengunjuk rasa menggelar protes di depan Kedutaan AS kemarin. Mereka mengabaikan pernyataan Perdana Menteri Boris Johnson bahwa unjuk rasa berisiko meningkatkan penyebaran virus corona, COVID-19.
Mereka meneriakkan Tidak ada Keadilan, Tidak Ada Perdamaian di depan Kedubes AS.
The moment #BlackLivesMattterUK pulled down the statue of merchant slave trader Edward Colston in #Bristol
— Sam (@SamuelLiddell) June 7, 2020
Epic. pic.twitter.com/fU0BToyLNI
"Bersama-sama, kita akan membiarkan suara kita didengar. Cukup adalah cukup. Orang Hitam tidak dapat terus menderita," teriak seorang pengunjuk rasa.
Pengunjuk rasa juga mengkritik Presiden Donald Trump atas kematian George Floyd dengan meneriakkan: "Kehidupan orang Hitam mengalahkan ego anda, Presiden."