Demonstrasi Bela George Floyd Bergulir di Eropa dan Asia

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 7 Juni 2020 10:24 WIB

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengenakan masker sambil berlutut saat ikuti aksi damai menentang kematian seorang pria berkulit hitam George Floyd, oleh petugas kepolisian Minneapolis, di Parliament Hill, di Ottawa, Ontario, Kanada, 5 Juni 2020. REUTERS/Blair Gable

TEMPO.CO, London – Ribuan orang di sejumlah negara Eropa dan Asia turun ke jalan pada Sabtu, 6 Juni 2020 memprotes kasus tewasnya seorang warga kulit hitam George Floyd oleh tindak kekerasan seorang polisi kulit putih di Amerika Serikat.

Aksi demonstrasi ini mengekspresikan perlakuan kasar polisi terhadap warga etnis minoritas.

George Floyd, 46 tahun, meninggal setelah seorang polisi kulit putih di Minneapolis, AS, menindih leher belakangnya dengan lutut saat proses penangkapan di jalan.

“Sejumlah demonstran di dekat rumah kediaman PM Inggris Boris Johnson melempar botol ke arah polisi yang berjaga. Polisi berkuda menghalau para demonstran,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 6 Juni 2020.

Mayoritas demonstrasi dengan tema Black Lives Matter di Inggris berlangsung damai.

Advertising
Advertising

Misalnya, sekitar seribu demonstran berpawai melewati depan kantor Kedutaan Besar AS.

Mereka memblokir trafik lalu lintas sambil mengangkat sejumlah plakat.

Ribuan orang lainnya berkumpur di lapangan di depan gedung parlemen.

Mereka membawa plakat dengan tulisan “Black Lives Matter”.

Demonstran mengabaikan imbauan pemerintah untuk menghindari pertemuan besar karena ada risiko terinfeksi virus Corona.

“Saya ke sini untuk mendukung warga kulit hitam, yang diperlakukan buruk selama bertahun-tahun. Ini saatnya berubah,” kata Aisha Pemberton, seorang guru berusia 39 tahun.

Di Jerman, polisi menggunakan semprotan merica terhadap demonstran.

Polisi juga menyiapkan mobil semprotan air atau water canon.

Polisi mengatakan ada beberapa ratus demonstran yang berperilaku agresif.

“Serangan terhadap polisi tidak bisa dibenarkan,” cuit polisi di akun Twitter. Satu polisi terluka.

Di Paris, otoritas melarang demonstrasi yang akan digelar di depan Kedubes AS serta di rumput dekat Menara Eiffel.

Namun beberapa ratus orang berkumpul dengan plakat Black Lives Matter di lapangan Place de la Concorde.

Lapangan ini berlokasi di dekat gedung Kedubes AS di Paris dan Istana Presiden Elysee Prancis.

Ada sekitar 10 ribu orang berdemonstrasi di sejumlah kota di Australia seperti Sydney secara damai.

Mereka membawa bendera suku Aborigin dan mendesak polisi Australia berhenti bersikap kasar terhadap warga Aborigin.

Di Tokyo, demonstran memprotes tindakan polisi bersikap kasar terhadap seorang warga Kurdi.

Warga ini ditahan saat mengemudi kendaraannya dan diminta telungkup di jalan.

Panitia demonstran mengatakan mereka juga berunjuk rasa mendukung Black Lives Matter.

“Saya ingin menunjukkan ada rasisme di Jepang saat ini,” kata seorang siswa sekolah menengah atas Wakaba, yang enggan menyebutkan identitasnya.

Unjuk rasa juga terjadi di Seoul saat sejumlah aktivis dan warga asing mengenakan masker hitam bertuliskan “Saya tidak bisa bernapas”.

Ini merupakan kata-kata terakhir dari George Floyd saat dia tertelungkup di jalan dengan seorang polisi kulit putih menindih leher belakangnya menggunakan lutut.

Di Bangkok, sejumlah aktivis berdemonstrasi secara online karena ada larangan terkait virus Corona.

Mereka meminta masyarakat membuat foto dan video warga berpakaian hitam sambil mengepalkan tangan untuk mendukung gerakan Black Lives Matter terkait tewasnya George Floyd.

Berita terkait

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

3 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

4 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

4 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

5 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

5 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

10 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

10 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya