Hong Kong Sindir Amerika Soal Kerusuhan Demonstrasi George Floyd

Selasa, 2 Juni 2020 12:45 WIB

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam bereaksi ketika berpidato di konferensi pers di Hong Kong, Cina pada 5 September 2019. Carrie Lam mengatakan pada hari Kamis bahwa China "memahami, menghormati dan mendukung" langkah pemerintahnya untuk secara resmi menarik rancangan undang-undang ekstradisi, bagian dari tindakan yang dia lakukan. [REUTERS / Amr Abdallah Dalsh]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, menyindir Amerika soal bagaimana mereka menangani kerusuhan akibat unjuk rasa kematian George Floyd. Menurut Lam, Presiden Donald Trump menerapkan standar ganda ketika berbicara soal UU Keamanan Nasional Hong Kong dan unjuk rasa yang berlangsung di Amerika saat ini.

"Mereka sangat prihatin terhadap keamanan nasional mereka (akibat unjuk rasa George Floyd). Namun, ketika melihat keamanan nasional Hong Kong...mereka melihatnya dengan kacamata hitam," ujar Lam sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 2 Juni 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa yang banyak terjadi di Amerika saat ini adalah imbas dari kematian George Floyd. Floyd adalah warga kulit hitam di Minneapolis, Minnesota yang meninggal setelah kepolisian setempat menindih lehernya dengan lutut beberapa hari lalu.

Hingga berita ini ditulis, unjuk rasa sudah memasuki hari ketujuh. Unjuk rasa tersebut diperkirakan sudah menyebar ke 40 kota di Amerika. Beberapa di antaranya berujung kerusuhan dan penjarahan di mana warga bertarung dengan aparat keamanan. Hal itu mendorong pemerintah negara bagian menerapkan jam malam di sejumlah kota.

Presiden Donald Trump telah memberikan respon atas unjuk rasa yang terjadi. Ia menegaskan akan mendorong pengusutan perkara George Floyd hingga tuntas serta memastikan unjuk rasa berjalan tertib. Jika unjuk rasa berujung rusuh, ia mengancam akan menerjunkan aparat militer.

Lam berkata, pendekatan yang dipakai Trump tidak berbeda dengan apa yang berlaku di Hong Kong ketika unjuk rasa anti-pemerintah terjadi. Oleh karenanya, menurut Lam, aneh jika Amerika kemudian bersikap berbeda soal UU Keamanan Nasional Hong Kong yang juga akan mengatur masalah unjuk rasa itu.

Perihal UU Keamanan Nasional Hong Kong, Lam menyatakan bahwa proses penyusunannya masih berjalan. Ia berharap publik bisa bersabar dan jangan bereaksi berlebihan hingga rancangan selesai dibuat. Ia memastikan kebebasan berpendapat akan tetap didukung oleh regulasi itu.

"Kekhawatiran publik bisa saya pahami karena rancangannya sendiri belum keluar," ujar Lam.

Sebagai catatan, sebelum ada UU Keamanan Nasional, kekerasan terhadap demonstran pun sudah terjadi di Hong Kong. Dalam satu demonstrasi, ratusan bisa ditangkap karena dirasa mengganggu ketertiban. Pemerintah Hong Kong berkali-kali membantah mengandalkan kekerasan untuk menertibkan pengunjuk rasa.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

7 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

2 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

3 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

4 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya