Protes Sampai ke Gedung Putih, Donald Trump Diungsikan ke Bunker

Senin, 1 Juni 2020 12:00 WIB

US Park Police mengenakan perisai antihuru-hara di Lafayette Square seberang Gedung Putih ketika demonstrasi menuntut keadilan bagi George Floyd menyebar ke Washington DC, 31 Mei 2020.[WTOP/Alejandro Alvarez]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump diungsikan ke bunker bawah tanah Gedung Putih ketika protes untuk George Floyd sampai ke Washington DC, menurut laporan New York Times dan CNN.

Pejabat Gedung Putih dan sumber keamanan mengkonfirmasi kepada CNN, Trump dia sempat dievakuasi ke dalam bunker bawah tanah selama sejam sebelum kembali ke lantai atas. Tidak jelas apakah Melania Trump dan Barron Trump, putranya, juga dibawa bersama Trump ke bunker.

Menurut laporan New York Times, 1 Juni 2020, selama protes berakhir ricuh sampai ke Washington DC, agen US Secret Service tiba-tiba membawa presiden ke bunker bawah tanah yang digunakan di masa lalu selama serangan teroris.

The Times melaporkan peristiwa itu terjadi pada Jumat malam, digambarkan oleh seseorang yang memiliki pengetahuan langsung, ketika demonstrasi menyebar setelah kematian seorang pria kulit hitam bernama George Floyd yang tewas saat ditangkap oleh polisi. Polisi kulit putih bernama Derek Chauvin menekan leher Floyd ke aspal dengan lutut meski dia meminta dilepaskan karena tidak bisa bernapas.

Suasana kota Minneapolis pasca kerusuhan dalam aksi protes kasus George Floyd di Minnesota, AS, Jumat, 29 Mei 2020. Massa menuntut para polisi yang diduga melakukan kekerasan terhadap warga sipil dihukum secara pidana dan bukan hanya dipecat. REUTERS/Carlos Barria

Advertising
Advertising

Protes sampai ke sekitar Gedung Putih setelah protes yang diwarnai kekerasan untuk malam ketiga pada hari Minggu. Ribuan pengunjuk rasa berdemonstrasi dengan damai di dekat Gedung Putih pada siang hari, tetapi pada malam hari, dengan ratusan massa masih di jalan-jalan, pemandangan berubah membara ketika kerumunan melonjak ke depan barisan polisi antihuru-hara dengan perisai plastik ketika kedua kubu bentrok untuk menguasai Lafayette Square di seberang Gedung Putih. Para pengunjuk rasa melemparkan botol-botol air, menyalakan kembang api dan membakar tumpukan kayu dan setidaknya satu mobil.

Salah satu kebakaran terjadi di H Street NW, satu blok dari Gedung Putih yang mungkin telah menyebar karena tak lama kemudian kebakaran terjadi di ruang bawah tanah Gereja Episkopal St. John, yang merupakan gereja kepresidenan. Namun, kebakaran berhasil dikendalikan oleh petugas pemadam kebakaran. Bisnis yang jauh dari Gedung Putih ditutup untuk berjaga-jaga terhadap vandalisme, dan Wali Kota Muriel E. Bowser memberlakan jam malam pada pukul 11:00 pm. Gedung Putih mematikan beberapa lampu luarnya.

US Secret Service mengatakan bahwa US Park Police dan DC Metropolitan Police berada di lokasi Jumat malam. Protes di Washington DC adalah di antara banyak demonstrasi yang meletus di seluruh negara selama akhir pekan sebagai tanggapan terhadap pembunuhan George Floyd, seorang pria kulit hitam yang tidak bersenjata, di tahanan polisi Minneapolis. Rekaman video penangkapan Floyd menunjukkan pria itu memohon untuk hidupnya sementara seorang petugas berlutut di leher Floyd selama beberapa menit.

Pendemo berlarian dalam aksi protes terhadap empat polisi Minneapolis yang melakukan kekerasan terhadap George Floyd, di Denver, Colorado, AS, Kamis, 28 Mei 2020. Aksi solidaritas yang berawal dari kota Minneapolis telah menyebar hingga ke sejumlah negara bagian seperti California, New York, Ohio, Arizona, Colorado, dan Kentucky. REUTERS/Alyson McClaran

Presiden Trump mengecam Wali Kota Washington DC Muriel Bowser, seorang Demokrat, dalam sebuah tweet Minggu pagi setelah protes, menuduhnya tidak mengizinkan polisi DC untuk membantu agen Secret Service.

Bowser bereaksi terhadap Trump dalam sebuah pernyataan, menyatakan bahwa dia bersama dengan pengunjuk rasa yang menyerukan keadilan setelah kematian Floyd dan berjanji bahwa polisi D.C. akan melindungi semua penduduk kota.

"Departemen kepolisian saya akan selalu melindungi DC dan semua yang ada di dalamnya apakah saya setuju dengan mereka (seperti mereka yang menggunakan Hak Amandemen Pertama mereka) atau mereka yang tidak saya setujui (yaitu, @realdonaldtrump)," twit Bowser, dikutip dari The Hill.

"Sementara dia bersembunyi di balik pagar dengan takut/sendirian, saya berdiri bersama orang-orang dengan damai melakukan Amandemen Pertama mereka tepat setelah pembunuhan #GeorgeFloyd & ratusan tahun rasisme institusional," papar Bowser. "Saya menyerukan kota dan bangsa kita untuk menahan diri meski Presiden ini terus berusaha memecah belah kita. Kekuatan kami dalam damai, dalam suara kami dan pada akhirnya di kotak suara pada bulan November."

Trump tetap dievakuasi di dalam dan secara berkala mengirimkan pesan Twitter seperti "HUKUM & KETERTIBAN!" sampai malam hari. Sementara beberapa ajudan mendesaknya untuk tidak menggunakan Twitter, Trump tidak dapat menahan diri untuk tidak melontarkan serangkaian pesan pada hari sebelumnya, yang mencaci-maki Demokrat karena tidak cukup keras meredam demonstrasi George Floyd dan menghubungkan kekacauan itu dengan kaum kiri radikal.

Berita terkait

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

5 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

5 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

7 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

11 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

12 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

12 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

15 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

16 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

19 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

22 hari lalu

AS Dilaporkan Setujui Penjualan Ribuan Bom ke Israel ketika Tujuh Relawan WCK Tewas

Gedung Putih menyetujui penjualan senjata baru ke Israel ketika pada hari yang sama sekutu dekat AS itu membunuh tujuh relawan WCK di Gaza

Baca Selengkapnya