Polisi Rasis Dituntut Pembunuhan Sadis Pria Berkulit Hitam di AS

Sabtu, 30 Mei 2020 09:10 WIB

George Floyd and Derek Chauvin.[New York Post]

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa menuntut pembunuhan tingkat tiga terhadap polisi rasis berkulit putih yang menganiaya pria berkulit hitam George Flyod, 46 tahun secara sadis di pinggir jalan dengan ancaman hukuma lebih dari 12 tahun penjara.

Polisi rasis bernama Derek Chauvin menekan lututnya ke leher Flyod yang tertidur di pinggir jalan dengan kedua tangannya diborgol selama sekitar 8 menit dan 46 detik. Flyod dilaporkan tidak bersenjata saat ditangkap.

Dalam rekaman video pemantau menunjukkan Chauvin tidak memperdulikan permohonan Flyod yang berujar: Tolong, saya tidak dapat bernapas.

Kondisi sekarat dia dibawa ke rumah sakit dan akhirnya Flyod tewas di rumah sakit setempat.

"Kami memiliki bukti, kami memiliki video kamera warga, mengerikan, ngeri, kita semua melihat hal mengerikan berulang kali, kami memiliki kamera yang dikenakan di tubuh petugas, kami memiliki pernyataan dari beberapa saksi," kata Mike Freeman, jaksa kota Hennepin di Minneapolis dalam pernyataan persnya sebagaimana dilaporkan Reuters dan Aljazeera, Sabtu, 30 Mei 2020.

Advertising
Advertising

Jaksa mengeluarkan tuntutan terhadap polisi itu setelah unjuk rasa besar-besaran di hari ketiga yang diwarnai dengan pembakaran kantor polisi di Minneapolis.

Wali kota Minneapolis Jacob Frey memberlakukan jam malam untuk menghentikan tindakan kekerasan dipicu unjuk rasa atas kematian Flyod selama tiga hari.

Unjuk rasa yang dimulai kemarin jam 8 malam akan berakhir pada Sabtu ini jam 6 pagi.

Pemerintah kota juga melarang orang berjalan di jalan-jalan kota atau berkumpul di area publik.

Polisi rasis Chauvin dan tiga rekan kerjanya yang bertugas bersamanya saat itu dipecat pada Selasa lalu dari Kepolisian Minneapolis. Tiga polisi rekan kerjanya itu diketahui bernama Thomas Lane, Tou Thao, dan J Alexander Kueng.

Laporan resmi jaksa menjelaskan, George Flyod, warga Houston yang bekerja sebagai penjaga keamanan di kelab malam ditangkap atas tuduhan menggunakan uang palsu membeli rokok di satu toko pada Senin malam lalu.

Seorang karyawan toko menelepon polisi dan memberikan ciri-ciri tersangka yang disebut juga kemungkinan sedang mabuk.

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya