Presiden Xi Jinping Minta Tentara Cina Siap Perang

Rabu, 27 Mei 2020 19:02 WIB

Kongres Nasional Cina dipimpin Presiden Xi Jinping dimulai Jumat, 22 Mei 2020. [XINHUA NEWS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Cina, Xi Jinping, meminta satuan militernya, People Liberation Army (PLA), meningkatkan kesiapannya untuk berperang. Dalam Kongres Nasional, Jinping mengatakan bahwa Cina telah memasuki masa di mana ancaman dari asing sangat potensial terjadi.

"Penting untuk meningkatkan kesiapan kita dalam berperang mulai dari menggelar latihan perang secara fleksibel hingga meningkatkan kemampuan militer dalam menjalankan misinya, " ujar Jinping sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Rabu, 27 Mei 2020.

Sebagaimana diketahui, hubungan Cina dengan sejumlah negara berada dalam kondisi panas-panasnya. Misalnya, dengan Amerika, Cina konsisten berseteru dengannya untuk banyak hal mulai dari pandemi virus Corona hingga konflik Laut Cina Selatan. Bahkan, di Laut Cina Selatan, Cina diduga telah mengoperasikan basis militernya untuk merespon penguatan militer Amerika di Indo-Pacific.

Selain dengan Amerika, ketegangan juga terjadi di antara Cina dan Taiwan. Cina megklaim Taiwan sebagai bagain dari dirinya sementara Taiwan mengklaim sebagai negara independen. Ketegangan di antara keduanya merembet ke berbagai hal, tak terkecuali soal keanggotan Taiwan di WHO.

Dari sekian banyak ancaman, Jinping menyebut Pasukan Kemerdekaan Taiwan sebagai ancaman paling nyata. Sebab, kata Jinping, mereka mencari dukungan dari negara-negara lain untuk memperkuat gerakan separatis mereka.

Misalnya, baru-baru ini, Amerika menjual kapal selam perang senilai US$180 juta kepada Taiwan untuk memperkuat lini alutsistanya. Sebelumnya, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen juga memibeli tank perang senilai US$ 2,2 miliar serta pesawat tempur F-16 senilai US$ 8 miliar.

"Di sisi lain, situasi pandemi Corona menjadi tantangan tersendiri untuk militer kita," ujar Jinping yang menaikkan anggaran pertahanannya sebesar 6,6 persen year on year atau menjadi US$ 178 miliar.

Juru bicara Kementerian Pertahanan, Wu Qian, mengamini pernyataan Jinping. Ia berkata, ancaman paling nyata justru dari gerakan separatis Taiwan. Ia tidak akan kaget jika ketegangan antara Cina dan Taiwan berujung ke resolusi secara militer.

"Partai Demokratik Progresif di Taiwan sangat bergantung pada dukungan luar negeri dan makin jauh masuk ke gerakan separatis. Situasi Cina terhadap gerakan separatis ini makin buruk," ujar Qian yang menambahkan bahwa Cina harus hati-hati dalam mengatur pengeluaran di sektor pertahanan.

Pengamat militer dari Universitas Haifa, Yoram Evron, menganggap pernyataan Xi Jinping sebagai pertanda bahwa Cina sendiri tidak pede dengan militernya. Hal itu menyusul semakin banyaknya negara-negara yang menentang Cina .

"Cina merasa tidak aman, secara eksternal maupun internal. Mereka belum siap mengurangi pengembangan kekuatan militernya. Di saat bersamaan, pertumbuhan ekonomi menjadi halangan sehingga mereka tidak mau memasang ekspektasi tinggi juga," ujar Evron.

ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST

Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

22 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

3 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya