Sebelum Dilarang WHO, Trump Sudah Stop Minum Hydroxychloroquine

Selasa, 26 Mei 2020 11:41 WIB

Presiden AS Donald Trump memberi isyarat ke arah mesin tes virus corona yang dipajang saat ia mengadakan konferensi pers tanggapan wabah penyakit virus corona di Rose Garden Gedung Putih di Washington, AS, 11 Mei 2020. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump menyatakan bahwa dirinya sudah tidak lagi mengkonsumsi obat malaria, Hydroxychloroquine, yang diklaim bisa menyembuhkan gejala virus Corona (COVID-19). Ia mengaku hanya dua pekan mengkonsumsi obat yang sekarang sudah dihentikan penelitiannya oleh organisasi kesehatan dunia, WHO, tersebut.

"Sudah selesai, baru saja selesai," ujar Trump sebagaimana dikutip dari USA Today, Selasa, 26 Mei 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Trump giat mempromosikan Hydroxychloroquine sebagai obat virus Corona sejak dirinya sendiri mengkonsumsi obat tersebut. Kepada publik, ia mengklaim Hydroxychloroquine manjur digunakan untuk mengobati atau mencegah gejala Corona. Trump bahkan menyebut Hydroxychloroquine mendapat ulasan yang bagus di mana-mana.

Aksi Trump tersebut bertentangan dengan rekomendasi pakar medisnya, Deborah Birx. Birx menganggap Hydroxychloroquine tidak efektif untuk mengobati, alih-alih mencegah gejala virus Corona. Jika salah digunakan, kata Birx, Hydroxychloroquine malah bisa memperburuk kondisi pasien virus Corona.

Trump mengklaim tidak merasakan efek buruk setelah mengkonsumsi Hydroxychloroquine. Ia tahu bahwa sejumlah pakar dan penelitian tidak merekomendasikan Hydroxychloroquine untuk dikonsumsi sebagai obat pencegahan gejala virus Corona. Namun, kata Trump, dirinya baik-baik saja sejauh ini.

"Ngomong-ngomong, saya masih di sini. Sejauh yang saya tahu, saya masih hidup," ujar Trump dengan nada menyindir.

"Saya sudah mendengar banyak laporan soal Hydroxychloroquine. Banyak orang merasa tertolong olehnya. Ada laporan soal itu dari Prancis, dari Italia," ujar Trump menambahkan, tanpa menyinggung penelitian-penelitian yang mendapati Hydroxychloroquine berbahaya atau tidak memberikan efek apapun terhadap pasien Corona.

Perkembangan terbaru, WHO sudah menghentikan penelitian terkait penggunaan Hydroxychloroquine untuk pasien virus Corona. Penelitian-penelitian terbaru mengkonfirmasi ketakutan pakar medis bahwa Hydroxychloroquine malah memperburuk kondisi pasien virus Corona (COVID-19). Walau begitu, WHO tidak menutup kemungkinan penelitian kembali dilanjutkan.

ISTMAN MP | USA TODAY | CNBC

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

9 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

11 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

22 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya