Penasehat Inggris yang Diduga Langgar Lockdown Menantang Kritikus

Minggu, 24 Mei 2020 08:00 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama pidato kenegaraan yang direkam dari Downing Street No 10 tentang pelonggaran lockdown selama virus corona di London, Inggris, 10 Mei 2020. [Andrew Parsons / No 10 Downing Street / Handout melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Penasehat senior Pemerintah Inggris, Dominic Cummings, ogah mundur dari jabatannya atas dugaan melanggar lockdown virus Corona (COVID-19). Dikutip dari kantor berita Reuters, ia dengan tegas mengatakan tidak akan mundur dan tidak akan mempertimbangkan hal tersebut.

"Jelas saja tidak (akan mundur)...saya bertindak secara legal dan logis," ujar Cummings sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 23 Mei 2020.

Diberitakan sebelumnya, Cummings diduga melanggar lockdown virus Corona ketika dia mengantar anaknya ke rumah kerabat di Durham, 400 kilometer dari London. Hal tersebut terjadi pada akhir Maret lalu dan Cummings dikabarkan melakukannya karena istrinya positif tertular virus Corona.

Cummings melanjutkan bahwa dirinya merasa tidak bersalah atas apa yang ia lakukan. Menurutnya, tindakan ia masih masuk dalam koridor hal yang diperbolehkan saat lockdown diterapkan. Itulah kenapa, kata ia, dirinya tidak mau atau bahkan terpikir untuk mengundurkan diri.

Tidak berhenti di situ, Cummings malah menantang kritikusnya untuk membuktikan dirinya salah. Cummings kemudian mengingatkan mereka soal bagaimana dulu orang-orang yakin Brexit tidak akan terjadi namun pada akhirnya malah terealisasi.

"Saat ini kalian pasti merasa sama benarnya dengan dulu ketika kalian mengkritik Brexit. Kalian pasti ingatkan bagaimana saya benar soal Brexit," ujar Cummings yang ikut bertanggung jawab dalam negosiasi kesepakatan Brexit.

Menanggapi pernyataan Cummings, Partai Buruh meminta Perdana Menteri Boris Johnson untuk menggelar investigasi soal tindakan Cummings. Menurutnya, hal itu vital untuk menunjukkan tidak ada standar ganda yang diterapkan kepada Cummings.

"Warga Inggris telah berkorban banyak untuk mendukung upaya nasional (dalam menekan pandemi virus Corona), termasuk menjauh dari anggota keluarga mereka, bahkan saat dibutuhkan," ujar perwakilan Partai Buruh, Rachel Reeves, dalam suratnya.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bersikeras menganggap Cummings tidak melakukan kesalahan apapun. Oleh karenanya, dirinya tidak akan memecat Cummings meski diminta. Pernyataan tersebut didukung oleh Menteri Perhubungan Grant Shapps. "Yang bisa saya katakan, Perdana Menteri Boris Johnson sepenuhnya mendukung Cummings," ujar Shapps.

Sebelum kasus Cummings, penasehat sains Pemerintah Inggris, Neil Ferguson, mengundurkan diri karena ketahuan melanggar aturan lockdown Corona (COVID-19). Ferguson melanggar aturan karena membiarkan kekasihnya datang ke rumahnya di kala lockdown.

Kepala Medis Skotlandia, Catherine Calderwood, juga contoh pejabat mengundurkan diri karena melanggar lockdown virus Corona (COVID-19). Dalam kasus Calderwood, ia ketahuan melakukan perjalanan ke rumah keduanya.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

1 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

1 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

2 hari lalu

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

2 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

2 hari lalu

7 Fakta MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jamaah Haji

Pemerintah meminta seluruh jamaah haji Indonesia mewaspadai MERS-CoV yang ditemukan di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

2 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

2 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

3 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

3 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya