Cina - Amerika Serikat Silang Pendapat Soal Posisi Wartawan

Senin, 18 Mei 2020 11:45 WIB

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menghadiri makan siang yang diselenggarakan oleh Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dengan rekan-rekannya dari lima anggota tetap yang memegang hak veto Dewan Keamanan AS di New York, AS, 26 September 2019. [REUTERS / Yana Paskova]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo pada Minggu, 17 Mei 2020, mengutarakan keyakinannya Cina telah mengancam akan mengganggu intervensi kerja wartawan Amerika Serikat di Hong Kong.

“Para wartawan ini adalah anggota media yang bebas, bukan para kader propaganda. Informasi yang mereka laporkan berharga bagi warga negara Cina dan dunia,” kata Pompeo, seperti dikutip dari reuters.com.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengkritik sikap Inggris terhadap Cina dan perusahaan telekomunikasi raksasa Huawei terkait pembangunan jaringan 5G pada Rabu, 8 Mei 2019. Reuters

Pompeo pun memperingatkan Beijing bahwa setiap keputusan soal otonomi Hong Kong, bisa berdampak pada penilaian Amerika Serikat.

Sebelumnya pada 6 Mei 2020, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menunda laporan kepada Kongres yang menilai apakah Hong Kong menikmati otonomi yang cukup dari Cina untuk terus menerima perlakukan khusus dari Amerika Serikat. Penundaan itu untuk memberikan laporan tersebut pertimbangan akan setiap tindakan yang mungkin dilakukan Cina menjelang Kongres Nasional Rakyat Cina pada 22 Mei 2020 mendatang.

Advertising
Advertising

Ketegangan Beijing – Washington memuncak dalam beberapa pekan terakhir menyusul sikap Pompeo dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluhkan cara Cina menangani wabah virus corona. Kedua negara juga silang-pendapat terkait wartawan yang bekerja di masing-masing negara.

Pada Februari 2020, Pemerintah Amerika Serikat mulai memperlakukan 5 media besar asal Cina yang ada di Amerika Serikat sama seperti kedutaan asing. Itu artinya, media tersebut harus mendaftarkan karyawan dan properti yang mereka miliki ke Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

Sedangkan Beijing memutuskan mendepak tiga wartawan koresponden Wall Street Journal di Cina, di mana dua warga negara Amerika dan satu warga negara Australia. Keputusan itu diambil setelah surat kabar Wall Street Journal menyebut dalam kolom opini Cina sebagai orang sakit dari di Asia.

Lalu pada Maret 2020, Amerika Serikat memangkas jumlah wartawan yang boleh bekerja di empat media Cina di Amerika dari 160 menjadi 100. Sebagai balasan, Cina mencabut akreditasi koresponden wartawan Amerika yang bekerja untuk New York Times, News Corp’s, Wall Street Journal dan Washington Post.

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

7 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

9 jam lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

4 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

5 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

5 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

6 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya