Benjamin Netanyahu Ingin Wujudkan Janji Mencaplok Tepi Barat

Senin, 18 Mei 2020 09:30 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba di markas partai Likud menyusul pengumuman jajak pendapat saat pemilihan parlemen Israel di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 September 2019. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah baru Israel yang kembali dipimpin oleh Perdana Menteri Isreal Benjamin Netanyahu mengawasi pencaplokan wilayah Tepi Barat. Keputusan Netanyahu untuk berbagi kekuasaan dengan mantan rival politiknya, Benny Gantz Ketua Partai Biru dan Putih, membuka jalan bagi Netanyahu mewujudkan janji menganeksasi beberapa bagian di Tepi Barat.

Tepi Barat adalah sebuah wilayah Palestina, yang sedang mengupayakan menjadi negara merdeka. Dengan terpilihnya Netanyahu kembali memimpin Negara Bintang Daud, maka dia bisa mendorong rencananya memperpanjang kedaulatan Israel menduduki lembah Yordan di Tepi Barat dan pembangunan pemukiman umat Yahudi.

“Wilayah-wilayah ini adalah tempat di mana negara Yahudi dilahirkan dan tumbuh. Ini saatnya menerapkan hukum Israel pada mereka dan menuliskan babak baru di sejarah zionisme,” kata Netanyahu, seperti dikutip dari reuters.com.

Seorang demonstran melepaskan kembang api ke arah pasukan Israel saat aksi protes ketika warga Palestina menyerukan satu hari kemarahan atas keputusan AS tentang permukiman Yahudi, di dekat pemukiman Yahudi Beit El di Tepi Barat yang diduduki Israel, pada 26 November 2019. REUTERS/Mohamad Torokman

Perdana Menteri Netanyahu menjadwalkan pada 1 Juli 2020 untuk mulai mendiskusikan hal ini dalam rapat kabinet. Rencana pencaplokan wilayah Tepi Barat milik Palestina dan pembangunan pemukiman di wilayah yang dipersengketakan itu masih menjadi perdebatan sengit.

Advertising
Advertising

Netanyahu tidak mematok deadline untuk aneksasi atau pencaplokan wilayah yang dikuasai Israel dalam perang timur tengah 1967. Palestina dengan perlawanan keras menentang gerakan pencaplokan wilayah dan mendesak dunia internasional menjatuhkan saksi terhadap Israel. Pencaplokan wilayah dipastikan akan menciptakan ketegangan di Tepi Barat dan Gaza.

“Penjajahan ini dan perluasan-perluasan ini (wilayah yang bakal diambil) sekali lagi mengkonfirmasi ideologi Netanyahu yang bermusuhan dengan perdamaian,” demikian tulis Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.

Berita terkait

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

24 menit lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

8 jam lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

11 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

11 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

14 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

15 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

15 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

16 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

16 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

17 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya