Donald Trump Timbang Kembali Masukkan Kuba Dalam Daftar Hitam

Jumat, 15 Mei 2020 12:38 WIB

Presiden AS Donald Trump memberi isyarat ke arah mesin tes virus corona yang dipajang saat ia mengadakan konferensi pers tanggapan wabah penyakit virus corona di Rose Garden Gedung Putih di Washington, AS, 11 Mei 2020. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump mempertimbangkan untuk kembali memasukkan Kuba dalam daftar pendukung atau sponsor terorisme. Jika pada akhirnya hal itu dilakukan, maka ketegangan antara Amerika dan Kuba diprediksi akan melonjak.

"Ada kasus yang benar-benar menyakinkan untuk memasukkan kembali Kuba dalam daftar hitam," sebagaimana dikutip dari laporan khusus Reuters, Jumat, 15 Mei 2020.

Berdasarkan keterangan dari pejabat senior administrasi Donald Trump, yang enggan disebutkan namanya, salah satu hal yang membuat Kuba terancam masuk daftar hitam lagi adalah Venezuela. Dukungan yang diberikan Kuba terhadap Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, membuat gerah Trump.

Sebagaimana diketahui, ketegangan Amerika dan Venezuela meningkat pada beberapa waktu terakhir. Hal itu dipicu kemenangan Nicolas Maduro di pemilu. Menurut Pemerintah Amerika, Maduro bermain curang untuk bisa menang di Venezuela. Oposisi Maduro, Juan Guaido, dianggap Amerika sebagai Presiden yang sah.

Maduro tidak takut dengan posisi Amerika. Dengan dukungan Cina, Kuba, dan Iran, Maduro memperkuat kekuasaannya di Venezuela. Maduro bahkan menyebut Guaido sebagai boneka Amerika yang membuat Trump frustrasi.

Amerika merespon kepemimpinan Maduro dengan memperkarakan sejumlah figur di lingkaran dalamnya atas tuduhan narko-terorisme. Selain itu, memasukkan sejumlah jasa keamanan di Venezuela ke dalam daftar teroris. Hal yang terbaru adalah operasi kudeta yang oleh Maduro sendiri disebut sebagai ulah Pemerintah Amerika.

Selain masalah Venezuela, dukungan Kuba terhadap Kolombia juga dipermasalahkan Amerika. Tepatnya, Amerika mempermasalahkan langkah Kuba mensponsori kelompok pemberontak Kolombia, ELN. Bahkan, Kuba menampung pemimpin ELN yang ingin diekstradisi oleh Amerika atas aksi terorismenya.

"Tidak tertutup kemungkinan Kuba masuk kembali ke dalam daftar sponsor teroris pada akhir tahun ini," ujar pejabat senior di pemerintahan Donald Trump.

Sebelumnya, Kuba dikeluarkan dari daftar hitam pada 2015 lalu. Langkah tersebut dilakukan oleh mantan Presiden Barack Obama untuk memperbaiki hubungan diplomatik dengan musuh-musuh Amerika selama Perang Dingin. Adapun penghuni daftar hitam Amerika adalah Iran, Korea Utara, Suriah, dan Sudan.

ISTMAN MP | REUTERS


Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

14 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

7 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

10 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

11 hari lalu

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya