Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trump Ancam Putus Hubungan dengan Cina karena Virus Corona

image-gnews
Presiden AS Donald Trump berpartisipasi dalam program siaran langsung balai kota virtual Fox News Channel berjudul
Presiden AS Donald Trump berpartisipasi dalam program siaran langsung balai kota virtual Fox News Channel berjudul "America Together: Returning to Work" tentang respons terhadap pandemi penyakit virus corona (COVID-19) yang disiarkan dari dalam Lincoln Memorial di Washington, AS 3 Mei 2020.[REUTERS / Joshua Roberts]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan memutus hubungan dengan Cina dan mengaku enggan berbicara dengan Presiden Cina Xi Jinping karena perselisihan virus corona.

Pernyataan Trump dalam wawancara dengan Fox Business Network yang disiarkan pada Kamis adalah retorika terbarunya yang semakin memanaskan hubungan AS dengan negara ekonomi terbesar kedua di dunia.

Dikutip dari Reuters, 15 Mei 2020, dalam wawancara itu Trump mengatakan dirinya kecewa karena Cina gagal mengendalikan wabah.

"Mereka seharusnya tidak pernah membiarkan ini terjadi," kata Trump. "Jadi saya membuat kesepakatan perdagangan yang hebat dan sekarang saya mengatakan ini tidak terasa sama bagi saya. Tinta hampir kering dan wabah datang. Dan itu tidak terasa sama bagi saya."

Kekesalan Trump meluas kepada Xi Jinping, sosok yang berulang kali dia sebut memiliki memiliki hubungan yang baik.

"Tapi saya hanya, untuk saat ini, saya tidak ingin berbicara dengannya," kata Trump dalam wawancara yang direkam pada hari Rabu.

Trump ditanyai tentang saran senator Republik agar visa AS menolak visa untuk pelakar Cina yang mendaftar untuk belajar di bidang terkait dengan keamanan nasional, seperti komputasi kuantum dan kecerdasan buatan.

"Ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Kita bisa melakukan banyak hal. Kita bisa memutus seluruh hubungan," jawabnya.

"Sekarang, jika Anda melakukan itu, apa yang akan terjadi? Anda akan menghemat US$ 500 miliar (Rp 7448 triliun)," kata Trump, merujuk pada perkiraan impor tahunan AS dari Cina, yang sering disebutnya sebagai uang hilang.

Pernyataan itu mengundang ejekan dari Hu Xijin, pemimpin redaksi tabloid Global Times yang berpengaruh di Cina, yang merujuk pada komentar Trump yang pernah mengatakan pada bulan lalu bahwa Covid-19 bisa diobati.

"Presiden ini pernah menyarankan pasien Covid-19 untuk disuntik disinfektan," tulis Hu di Twitter. "Ingat ini dan kalian tidak akan terkejut ketika dia mengatakan dia bisa memutuskan seluruh hubungan dengan Cina. Yang bisa saya katakan adalah dia berada di luar imajinasi saya untuk presiden yang normal."

Trump dan pendukungnya dari Partai Republik telah berulang kali menuduh Beijing gagal memperingatkan dunia akan tingkat keparahan dan ruang lingkup wabah virus corona, yang telah memicu kontraksi ekonomi global dan mengancam peluang Trump menang dalam pilpres AS bulan November.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Amerika Serikat saat ini adalah negara yang paling parah terpukul akibat virus corona.

Cina menegaskan mereka telah transparan terkait virus corona, dan di tengah adu mulut yang semakin sengit, kedua pihak telah mempertanyakan masa depan kesepakatan perdagangan.

Di bawah Fase 1 perjanjian perdagangan, Beijing berjanji untuk membeli setidaknya US$ 200 miliar (Rp 2.979 triliun) tambahan untuk barang dan jasa tambahan dari AS selama dua tahun, sementara Washington setuju untuk menurunkan tarif barang-barang Cina secara bertahap.

Mengingat perang kata-kata atas pandemi, Global Times pada hari Kamis mengutip para ahli yang mengatakan Beijing berusaha untuk memecah ketegangan yang meningkat dengan Washington, dan bahwa rencana untuk meningkatkan pembelian produk pertanian AS termasuk barley, blueberry dan pir mencerminkan hal ini.

"(Cina) masih berharap bahwa masalah ekonomi dan perdagangan tidak akan dipolitisasi karena itu tidak baik bagi kedua belah pihak," kata Li Yong, wakil ketua Komite Ahli Asosiasi Perdagangan Internasional Cina, yang dikutip Global Times.

"Harapannya adalah bahwa kedua belah pihak akan menyelesaikan tantangan melalui komunikasi daripada menunjuk dengan jari," kata Yong.

Sementara badan-badan intelijen AS mengatakan bahwa virus corona tampaknya bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik dan menolak teori yang didengungkan oleh beberapa pendukung Trump. Namun, dalam wawancara hari Rabu, Trump bersikukuh Cina mestinya bisa menghentikan wabah sejak awal.

"Apakah itu berasal dari lab atau berasal dari kelelawar, semuanya berasal dari Cina, dan mereka seharusnya menghentikannya," katanya. "Itu di luar kendali."

Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan bahwa AS harus fokus memperbaiki masalah-masalahnya di dalam negeri dan berhenti menyebarkan disinformasi atau menyesatkan masyarakat internasional.

Para pengkritik mengatakan klaim Donald Trump yang menyalahkan Cina hanyalah alibi pembelaan diri karena lambatnya respons pemerintah menangani virus corona.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kamala Harris: Bertemu Warga Arab-Amerika hingga Dukungan dari Obama

18 jam lalu

Kamala Harris saat mengikuti debat calon presiden Amerika Serikat pada 10 September 2024. REUTERS
Kamala Harris: Bertemu Warga Arab-Amerika hingga Dukungan dari Obama

Calon presiden Amerika Serikat Kamala Harris dari Partai Demokrat bertemu dengan para pemimpin Arab-Amerika dan Muslim di Flint, Michigan


Cina dan Korea Utara Memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Ini Harapan Xi Jinping

22 jam lalu

Presiden Cina, Xi Jinping berjabat tangan dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat sesi foto dalam pertemuan di Dalian, Cina, 8 Mei 2018. Ini merupakan kunjungan kedua Kim Jong Un ke Cina dalam tempo kurang dari 2 bulan. KCNA/via REUTERS
Cina dan Korea Utara Memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Ini Harapan Xi Jinping

Xi Jinping meyakinkan hubungan Cina dengan Korea Utara penting dan pihaknya telah mempromosikan agar hubungan berkembang


KPK Sebut Tambang Ilegal di Kawasan Hutan Produksi Terbatas NTB Raup Keuntungan Rp 1,08 Triliun per Tahun

2 hari lalu

Kepala Satuan Tugas Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK, Dian Patria, saat ditemui wartawan usai rapat di Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis, 3 Oktober 2024. Foto: Humas KPK.
KPK Sebut Tambang Ilegal di Kawasan Hutan Produksi Terbatas NTB Raup Keuntungan Rp 1,08 Triliun per Tahun

Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK mengungkapkan aktivitas tambang ilegal di kawasan Hutan Produksi Terbatas NTB.


Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

3 hari lalu

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.


KemenKop UKM Tak Izinkan Aplikasi Temu Masuk Indonesia: Berpotensi Merusak Pasar

3 hari lalu

Plt. Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Temmy Satya Permana (tengah) menyampaikan inovasi pembiayaan bagi UMKM dalam konferensi pers yang digelar di kantor KemenKopUKM pada Kamis, 3 Oktober 2024. TEMPO/Hanin Marwah.
KemenKop UKM Tak Izinkan Aplikasi Temu Masuk Indonesia: Berpotensi Merusak Pasar

Pelaksana Tugas Deputi Kemenkop UKM menyatakan pihaknya konsisten mengupayakan agar aplikasi Temu tidak mendapat tempat di pasar usaha Indonesia.


Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

4 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y


Cina Perkenalkan Pakaian Antariksa untuk Misi Bulan Sebelum 2030

5 hari lalu

Cina memperkenalkan pakaian antariksa untuk misi Bulan pada 28 September di Chongqing, Cina. (CCTV/Popular Science)
Cina Perkenalkan Pakaian Antariksa untuk Misi Bulan Sebelum 2030

Cina bukan satu-satunya negara yang memperbarui pakaian antariksa astronot mereka.


Kamboja Tangkap Jurnalis Investigasi yang Ungkap Perdagangan Manusia dan Penipuan Online

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri A.S. Antony Blinken (kanan) menganugerahkan Mech Dara dengan penghargaan Pahlawan Laporan TIP pada rilis Laporan Perdagangan Orang (TIP) 2023 di Departemen Luar Negeri di Washington, DC, AS, 15 Juni 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Kamboja Tangkap Jurnalis Investigasi yang Ungkap Perdagangan Manusia dan Penipuan Online

Polisi militer Kamboja menangkap Mech Dara, seorang reporter pemenang penghargaan yang dikenal karena menyelidiki korupsi lokal, perdagangan manusia


Mark Rutte Dilantik Jadi Sekjen NATO

5 hari lalu

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menghadiri konferensi pers di markas NATO di Brussels, Belgia 17 April 2024. REUTERS/Yves Herman
Mark Rutte Dilantik Jadi Sekjen NATO

Mark Rutte diangkat menjadi orang nomor satu di NATO pada Selasa, 01 Oktober 2024. Dia diharapkan bisa menjaga prioritas-prioritas yang sudah disusun


Golden Week Awal Oktober, Turis Cina Banyak yang Liburan di Dalam Negeri Saja

6 hari lalu

Suasana kepadatan pemudik di Stasiun Beijing, Cina, 1 Oktober 2020. Untuk memperingati Hari Nasional Cina dan Festival Pertengahan Musim Gugur, pemerintah Cina menetapkan liburan panjang selama delapan hari atau Golden Week. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Golden Week Awal Oktober, Turis Cina Banyak yang Liburan di Dalam Negeri Saja

Golden Week tahun ini perekonomian sedang berada di titik rendah akibat pandemi, sehingga wisatawan akan menekan pengeluaran.