Kemenlu RI Masih Perjuangkan Hak ABK Indonesia Kapal Long Xing

Rabu, 13 Mei 2020 14:00 WIB

Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) Long Xing 629 tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat 8 Mei 2020. Sebanyak 14 WNI ABK yang diduga mengalami eksploitasi di kapal berbendera China tersebut tiba di Indonesia dan akan menjalani karantina kesehatan di asrama milik Kementerian Sosial. ANTARA FOTO/Hasnugara

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI mengatakan pemerintah sedang mengupayakan pemenuhan hak-hak ABK Indonesia yang menjadi korban eksploitasi kapal nelayan Cina Long Xing 629.

Dalam konferensi pers mingguan Kemenlu RI pada 13 Mei 2020, Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia. Judha Nugraha, mengkonfirmasi 14 ABK Indonesia sudah kembali ke Bandara Soekarno-Hatta pada 8 Mei dan telah diserahterimakan kepada Bareskrim Polri.

"14 ABK saat ini sedang dalam penyelidikan oleh Bareskrim Polri dan hasilnya nanti akan memberlakukan penegakan hukum Indonesia untuk kemudian bekerja sama dengan pemerintah Cina," kata Judha Nugraha dalam konferensi pers.

Eksploitasi ABK Indonesia terungkap setelah media televisi Korea Selatan, Munhwa Broadcasting Corporation (MBC), mewartakan pada 6 Mei video viral pelarungan jenazah ABK Indonesia ke laut. ABK yang selamat meminta pertolongan ke pemerintah dan organisasi hak asasi manusia Korea Selatan setelah tiba di pelabuhan Busan. Mereka kemudian menceritakan kondisi kerja dan perlakuan buruk di kapal Long Xing 629. Kepada MBC dan penyelidik Korsel mereka mengaku digaji rendah dan dipaksa bekerja keras 18 jam sehari.

Potongan gambar dari video kru kapal nelayan Cina yang membuang jenazah ABK Indonesia ke laut.[YouTube MBCNEWS]

Advertising
Advertising

Judha mengatakan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sudah bertemu langsung dan mendengar cerita langsung dari para ABK begitu kembali dari Busan, Korea Selatan. Para ABK juga sudah mendapatkan santunan dari pemerintah tetapi pemenuhan hak mereka masih diproses.

"Sudah ada santunan tetapi hak gaji dan asuransi masih terus diupayakan karena melibatkan perusahaan operator kapal, agensi di Cina, dan agensi penyalur di Indonesia. Lembaga terkait di RI sedang berupaya menyelesaikan proses pemenuhan hak sesuai dengan kontrak yang sudah ditandatangani," kata Judha.

14 ABK Indonesia sudah menjalani rapid test virus corona di Korea Selatan dengan hasil negatif, namun karena aturan protokol kesehatan mereka masih dikarantina di rumah perlindungan Kementerian Sosial RI di Jakarta Timur.

Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

3 jam lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

9 jam lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

12 jam lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

7 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

8 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

10 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

11 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

12 hari lalu

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

12 hari lalu

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

12 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri sangat prihatin atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah menyusul Iran dan Israel yang sedang berkonflik.

Baca Selengkapnya