RIAC Prediksi Bakal Ada Konsensus Geser Bashar Al Assad

Minggu, 10 Mei 2020 11:00 WIB

Asap membubung usai serangan yang dilancarkan pemberontak Suriah pro-Turki di atas kota Ras al Ain, Suriah, 16 Oktober 2019. Perang antara milisi pemberontak Suriah pro-Turki dengan pasukan Kurdi Suriah kembali pecah sejak militer AS menarik diri dari perbatasan. REUTERS/Murad Sezer

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Hubungan Internasional Rusia atau RIAC memproyeksi Rusia, Turki dan Iran akan mencapai sebuah konsensus untuk menggeser Presiden Suriah, Bashar Al Assad dan melakukan sebuah gencatan senjata saat membentuk sebuah pemerintahan transisional yang melibatkan anggota oposisi dan Pasukan Demokratik Suriah atau SDF.

RIAC dalam laporannya menyebut sebuah organisasi Rusia bernama Yayasan Perlindungan Nilai-nilai Nasional berafiliasi dengan badan keamanan dan kantor Presiden Rusia Vladimir Putin, telah melakukan sebuah survei di Suriah. Jajak pendapat ini akan membawa sebuah pesan politik yang jelas, yakni meyakinkan bahwa masyarakat Suriah tidak ingin Assad menjadi presiden lagi.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei terima kunjungan Presiden Suriah Bashar al Assad, di Teheran, Iran, 25 Februari 2019. Teheran sendiri merupakan sekutu utama Assad yang berjasa dalam memenangkan perang sipil di Suriah. Official President website/Handout via REUTERS

Dalam laporan itu disebutkan pula sejak memulai intervensi militernya di Suriah, Moskow telah seberusaha mungkin menghindari gambaran sebagai pembela Assad. Sejumlah negosiasi menekankan masyarakat Suriah akan memutuskan apakah Assad akan tetap menjadi presiden atau tidak.

RIAC menjelaskan Rusia sudah sangat serius membicarakan soal perubahan di Suriah karena melindungi Assad telah menjadi sebuah beban.

Advertising
Advertising

“Rusia menduga Assad bukan hanya tidak bisa lagi memimpin negara, tapi Presiden Suriah itu juga sedang menarik Moskow ke scenario Afgan yang mungkin sangat membingungkan bagi Rusia,” demikian pemberitaan TASS, seperti dikutip dari middleeastmonitor.com.

Kantor berita TASS menambahkan pula Iran yang sedang menderita akibat sanksi Amerika Serikat pada negara itu, tidak tertarik mencapai stabilitas di seluruh kawasan karena menganggapnya itu sebagai sebuah medan pertempuran dengan Washington.

TASS menulis Assad tidak bisa menolak permintaan Rusia sehingga dia membuat mereka mendengar apa yang ingin mereka dengar, namun pada akhirnya dia menerapkan permintaan Tehran. Kantor Berita asal Rusia itu menekankan Moskow sedang mengupayakan sejumlah skenario, termasuk melihat kehadiran pasukan militer di Suriah saling menerima pengaruh. Hasilnya, Suriah akan tetap terbagi menjadi wilayah yang dilindungi Tehran dan Moskow, lalu wilayah oposisi didukung oleh Turki dan Eufrat timur didukung oleh Washington dan SDF.

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

13 jam lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

2 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

3 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

3 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

4 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

4 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya