Donald Trump Tidak Percaya Survei Pilpres Unggulkan Joe Biden

Kamis, 30 April 2020 13:30 WIB

Mantan Wakil Presiden AS Joe Biden selama Konferensi Keamanan Munich tahunan di Munich, Jerman 16 Februari 2019. [REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump tidak mempercayai hasil survei pilpres terbaru Reuters yang menyatakan dirinya kalah unggul dibandingkan Joe Biden. Menurutnya, warga Amerika tidak sebodoh itu sampai lebih memilih capres Demokrat tersebut dibandingkan dirinya.

"Saya tidak mempercayai survei yang ada. Saya percaya warga Amerika adalah warga yang pintar. Saya tidak yakin mereka akan memilih orang yang inkompeten sebagai Presiden Amerika," ujar Trump dalam jumpa pers di Gedung Putih, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 30 April 2020.

Mengacu ke survei Reuters, ketika responden ditanyai apakah mereka akan memilih Trump atau Biden pada pilpres November nanti, 44 persen memlih Biden. Mereka yang memilih Trump ada 40 persen, sementara sisanya belum menentukan pilihan.

Ketika survei dirinci lebih jauh ke hasil tiap negara bagian, Biden unggul di wilayah-wilayah yang dulu memenangkan Trump. Beberapa di antaranya adalah Michigan, Wisconsin, dan Pennyslvania di mana Biden unggul dengan perolehan di atas 40 persen. Itulah penyebab kenapa Trump heran dengan hasil survei Reuters.

Trump melanjutkan bahwa Biden tidak hanya inkompeten saat ini saja, namun sepanjang karir politiknya. Trump bahkan mengatakan bahwa tidak ada yang bagus dari kinerja Biden selama ini, terutama dari sisi kebijakan luar negeri. Oleh karenanya, menurut Trump, dirinya lebih pantas menjadi presiden.

"Dia sudah imkompenten selama 30 tahun. Apapun yang dia lakukan hasilnya buruk. Kebijakan luar negerinya juga bencana," ujar Trump.

Meski mencoba mengabaikan hasil survei, beberapa sumber internal menyebut Trump sesungguhnya kaget. Sebab, ia tidak menyangka Biden akan menyalipnya. Trump bahkan sampai mempertanyakan kinerja manajer kampanyenya, Brad Parsacle, karena berbagai data menunjukkan Trump sudah pasti kalah jika pemilu digelar sekarang.

Sementara Donald Trump mencoba memikirkan hasil survei, Joe Biden tengah berhadapan dengan tuduhan telah melakukan pelecehan seksual. Adalah Tara Reade, mantan koleganya, yang menuduh Biden melakukan hal tersebut. Ironisnya, tuduhan itu muncul ketika Biden tengah mencoba menggaet dukungan dari perempuan dengan bantuan Hillary Clinton.

Dikutip dari The Guardian, Biden masih diam soal tuduhan tersebut. Padahal, para aktivis perempuan di Amerika sudah mendesak Biden untuk segera memberikan pernyataan. Manajer kampanye Biden, Kate Bedingfield, mengatakan bahwa tuduhan tersebut tidak benar, namun enggan berkomentar lebih jauh.

ISTMAN MP | REUTERS | THE GUARDIAN

Berita terkait

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

1 hari lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

1 hari lalu

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

Xenophobia sebagai fenomena psikologis melibatkan ketakutan, ketaksukaan, atau kebencian ke individu atau kelompok yang dianggap asing atau beda.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

1 hari lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

1 hari lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

2 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

2 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

2 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya