Lockdown di Jepang, Istilah Cerai Corona Ramai di Media Sosial

Selasa, 28 April 2020 18:52 WIB

Pengunjung menggunakan masker saat berswafoto dengan latar belakang bunga sakura yang bermekaran di tengah wabah virus corona atau Covid-19 di Shinjuku Gyoen National Garden di Tokyo, Jepang, 15 Maret 2020. REUTERS/Stoyan Nenov

TEMPO.CO, Jakarta - Lockdown akibat wabah Corona di Jepang telah memunculkan istilah cerai Corona di media sosial Jepang. Para pasangan suami istri mengungkapkan frustasinya terhadap pasangan mereka melalui Twitter selama lockdown.

Suami istri yang biasanya bekerja di kantor dipaksa untuk setiap saat selama lockdown bertemu di rumah.

Tingkah laku suami terhadap istri dan sebaliknya yang tidak sesuai dengan keinginan memantik pertengkaran.

"Suara suami saya keras. Kedengarannya dia batuk dan makan. Televisi menyala sepanjang hari. Suamiku mendengkur saat berbaring di ruang tamu," ciut seorang istri di Twitter sebagaimana dilaporkan South China Morning Post, 27 April 2020.

"Saya sudah bertahan dengan hal ini selama 10 hari. Berapa hari lagi akan berlangsung? Akankah jiwa saya bertahan?"

Advertising
Advertising

Cuitan lainnya: Suami saya minum, dia berputar-putar, tidak mencuci tangannya dan tidak tahu harus berbuat apa di dapur. Ketidaksetaraan antara suami dan istri ini biasanya berjalan dengan sendirinya, tetapi bagi saya ini adalah kesempatan untuk secara serius memikirkan masa depan saya."

Netizen lainnya menggunakan tagar "Catatan kematian suami, bertanya retoris: Apakah lebih mudah untuk bercerai?Apakah itu akan menyenangkan saya? Saya ingin melepaskan diri dari segala kekhawatiran saya. Saya ingin menemukan kembali diri saya. Gelap setiap hari. Aku muak melihatmu. Saya selalu khawatir. Saya hanya menghela nafas."

Tidak hanya istri yang mengeluh. Suamipun berkeluh kesah di media sosial.

"Saat bertengkar, ketika dengan bos saya atau istri saya, saya hanya meminta maaf. Bahkan saya tidak ingat untuk apa saya meminta maaf," ujar seorang suami di akun Twitter.

Menurut Chie Goto, pengacara khusus kasus perceraian untuk kantor pengacara Felice Law Office di kota Nishinomiya di blognya mengatakan pasangan suami istri tengah menghadapi "situasi yang jarang kita alami sebelumnya."

Misalnya suami yang bekerja dari rumah atau pengangguran, anak-anak tidak bersekolah dan otoritas merekomendasikan semua orang sebanyak mungkin untuk tinggal di rumah, bahkan saat akhir pekan.

"Rumah menjadi tempat kerja dan itu kasus besar dari masalah ini," kata Goto.

"Orang merasakan stres saat lingkungan mereka berubah... dan itu bisa mengarah pada keretakan besar dalam pernikahan," ujarnya.

Sebagai gambaran, sekitar 35 persen pernikahan di Jepang berakhir dengan perpisahan. Angka ini lebih rendah 45 persen dari Amerika Serikat, 41 persen di Inggris dan hanya 30 persen di Cina.

Kondisi lockdown ternyata memunculkan tantangan terhadap hubungan pasangan suami istri. Hingga muncul istilah perceraian korona di Jepang.

Berita terkait

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

43 menit lalu

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

OpenAI berekspansi ke Asia dengan membuka kantor baru di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini merilis model GPT-4 yang dioptimalkan untuk Jepang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

5 jam lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

20 jam lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

1 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

1 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

Timnas Jepang U-23 mengalahkan tuan rumah, Qatar, pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 lewat perpanjangan waktu.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

1 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

1 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

1 hari lalu

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan investasi pembangunan Transit Oriented Development atau TOD di sepanjang jalur MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

2 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya